SENI HIBURAN

Band Etnik Ensamble Technique Kecewa Respon Pemkot Banjar


Gapura Kota Banjar – Selain Kota Bandung, Jakarta, dan Kota-Kota besar lainnya di Indonesia, Kota Banjar pun dalam hal bermusik tidak kalah dengan kota-kota lain. 

Namun mirisnya, yang seharusnya jadi aset, para musisi atau group band di kota Idaman nampak di anak tirikan bahkan bisa disebut tidak diakui oleh kotanya sendiri.

Salah satunya adalah group band etnik Ensamble Technique yang merupakan band etnik asli dari Kota Banjar. Band etnik yang lahir pada bulan Juli 2013 tersebut tak pernah muncul dalam event-event di kotanya sendiri, sekali pun tampil hanya dipandang sebelah mata.

Padahal debut band etnik yang seluruh personilnya masih pelajar ini, telah berprestasi dan beberapa kali menyabet gelar juara, baik ditingkat provinsi maupun nasional, bahkan internasional.

Pentolan Ensamble Technique, Indra Hermansyah mengatakan bahwa dirinya bersama Ensamble Technique akan terus berkarya. Selain itu, ia pun selalu memperhatikan perkembangan seni khususnya musik di Kota ujung timur Jawa Barat ini, termasuk sejauh mana kepedulian pemerintah kepada para pelaku musik.

“Selama ini suport pemerintah terhadap musik di Kota Banjar jujur saja masih kurang, dalam hal ini jauh beda dengan Kota Bandung atau Kota-kota lain yang mengakui kami. Bukan ingin dihargai, namun kami selaku warga asli Kota Banjar juga ingin hadir di tengah-tengah masyarakat Banjar,” ujar Indra kepada HR, Kamis (24/8/2017).

Sebagai pemuda asli kelahiran Kota Banjar, ia sangat bangga dengan kotanya sendiri. Bahkan setiap mengikuti Festival baik tingkat Provinsi maupun nasional selalu juara, dan ia pun mengaku bangga bisa membesarkan dan mengharumkan nama Kota Banjar di kancah nasional bahkan internasional.

“Dimanapun kami mengikuti Festival musik etnik, kami selalu bangga bisa membawa nama harum Kota Banjar dengan karya kami ditingkat nasional bahkan internasional,” imbuhnya.

Dengan begitu, ia pun mengkritik kebijakan-kebijakan yang digulirkan Pemkot Banjar, menurutnya pemerintah jangan memandang sebelah mata terhadap seniman maupun musisi Kota Banjar. Selain itu, Pemkot pun jangan hanya memperhatikan sektor pembangunan dan terus bergelut mengurus parkir yang hingga kini belum teratasi.

“Kalau memang bisa, coba pelaku musik dan para musisi juga dilirik dan perhatikan, karena kami-kami ini juga memiliki sumbangsih dalam membangun Kota Banjar melalui keahlian seni yang kami miliki, kami juga besarkan nama Kota Banjar ditingkat nasional, bahkan internasional,” terangnya.

Sejauh ini prestasi group band etnik Ensamble Technique terbilang cukup sukses dalam ajang Festival-Festival Musik Etnik Kolaburasi di tanah air, mereka bisa berprestasi seperti juara l se Jawa Barat di Garut tahun 2013, juara III tingkat nasional di Kuta, Bali tahun 2014, juara II tingkat internasional di Boshee, Bali tahun 2016, juara II tingkat nasional di Cirebon, serta prestasi-prestasi lainnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *