USAHA PRODUK

Kadin Garut Sesalkan Kopi Garut Belum Menguntungkan Pelaku Pasar Lokal

Pemetik Kopi Garut, foto istimewa

Gapura Garut, – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Garut, menilai keberadaan kopi Garut saat ini meski telah mulai dikenal luas berbagai kalangan bahkan mulai memasuki pasar ekspor, namun belum memberikan keuntungan secara signifikan bagi pengusaha kopi lokal.

Hal tersebut karena adanya sejumlah  faktor. “Yang diuntungkan dari kopi Garut saat ini adalah para pengusaha dari luar Garut dengan berbagai polanya untuk bisa mengambil keuntungan maksimal,” Kata Agus Alfaz  Wakil Ketua Kadin Garut Bidang Infrastruktur, Property, dan Kawasan Industri, Sabtu (18/11/2017).

Menurut  Agus saat ini kopi Garut belum masuk pada ruang industri, baik skala kecil maupun besar. “Jika kopi Garut sudah masuk pada ruang tersebut, maka seharusnya semuanya bisa mendapatkan keuntungan, mulai petani, penyangrai, hingga penjual kopi lokal Garut,”Ujarnya.

Ia memastikan bahwa Kopi Garut saat ini sedang menghadapi banyak persoalan yang cukup pelik, mulai dari masalah lahan, pembenihan dan hal-hal lainya yang berkaitan yang masih sangat jauhnya dari kata ideal.

“Padahal saat ini kopi Garut kembali dikenal, bahkan sangat luas namun hanya dinikmati secara alamiah saja, sangat tradisional sekali, dan belum ada kawasan kopi Garut sesungguhnya,” Imbuhnya.

Agus menambahkan melihat Kopi Garut saat ini, menurutnya sudah menjadi salah satu produk unggulan karena kondisi alam yang sangat mendukung dan kualitasnya yang baik dengan berbagai kelebihan lainnya.

“Namun rupanya, segala potensi tersebut belum bisa dinikmati secara utuh oleh para pelaku lokal Garut, dan yang diuntungkan adalah pengusaha luar Garut. Harus diakui jika yang menikmati keuntungan adalah para penjual yang bukan orang Garut, sedangan petani kopi Garutnya belum menikmati keuntungan sempurna, apalagi penyangrai dan penjual lokalnya.”paparnya.

Untuk bisa menuju keuntungan yang menyeluruh, lanjut Agus harus ada pembinaan dari semua pihak, terutama pemerintah, mulai petani kopinya, juga masalah lahan kopinya agar dimanfaatkan maksimal, dan yang terpenting memiliki bibit kopi unggulan yang berkesinambungan.

Agus juga menyarankan agar para penjual kopi dibantu ditertibkan untuk menstabilkan harga kopi sehingga kemudian proseanya mengikuti harga dunia.

“Jadi harus ada standardisasi harga kopi, karena kopi Garut ini kopi berkelas sehingga jangan kemudian harganya diatur oleh para tengkulak besar yang tidak menguntungkan petani,” Tukasnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *