GAPURANA SENI HIBURAN

Sukses Ulang Aktor Garut di FFB 2014, Kibar Epy Kusnandar Bersinar “Asgar”

Epy Kusnandar di tengah suasana aksi sosial artis. Sang aktor muda yang ini, kini memanjangkan riwayat kejayaan aktor “Asgar” alias “Asal Garut”. Penerima gelar Pemeran Utama Pria Terpuji FFB 2014 dari sinetron “Manusia Kardus” ini, memang kariernya berangkat dari Garut. --------- (Istimewa)
Epy Kusnandar di tengah suasana aksi sosial artis. Sang aktor muda yang ini, kini memanjangkan riwayat kejayaan aktor “Asgar” alias “Asal Garut”. Penerima gelar Pemeran Utama Pria Terpuji FFB 2014 dari sinetron “Manusia Kardus” ini, memang kariernya berangkat dari Garut. ——— (Istimewa)

Sukses Ulang Aktor Garut di FFB 2014 (Bag 1)

Oleh Yoyo Dasriyo

LEGA hati Epy Kusnandar tumpah di pentas FFB (Festival Film Bandung) 2014. Tutur dan tingkah jenaka kesehariannya yang acapkali menggelitik tawa, diumbarnya di puncak anugerah FFB (13/9/2014).

Epy berani tampil beda. Saat menjemput penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji dari sinetron “Manusia Kardus”, Epy beraksi lari gaya “”slow-motion” dalam film. Gerak lambat dengan ekspresi memburu, yang bersambut gelak-tawa penonton.

Hanya Epy Kusnandar! Tidak ada lain orang, yang memenangi anugerah festival dengan selebrasi seperti itu. Semua biasa. Berjalan ke arah pentas, dengan wajah berbunga-bunga. Waktu bicara di mimbar kehormatan pun, Epy memberi warna lain, meski dianggap kepanjangan dan melabrak batas durasi yang tersedia. Namun suka atau tidak, Epy Kusnandar menunjukkan gaya tersendiri. Gaya berdaya hibur dari seorang “entertainer”!

Anugerah prestasi terpuji di FFB bagi lelaki bersahaja kelahiran Garut (1 Mei 1964) ini, bukan yang pertama diterimanya. Akting yang dijualnya di sinetron “Ngaca Dong” karya Dedi Setiadi, pernah menjayakannya sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji FFB 2006. Di balik kemenangan bergengsi itu, sebenarnya berharga pembenaran yang tak terbantahkan. Bahwa, tubuh tinggi tegap dan wajah ganteng, bukan syarat mutlak untuk hadir menjadi seorang aktor,

Sukses karier Epy Kusnandar hingga bergelar “Aktor Terpuji” di pentas FFB 2006 dan 2014, menguatkan pengakuan tentang kelayakan aktingnya sebagai sosok pelakon berkelas. Tak salah, jika kehadiran dan sukses Epy di kancah selebritis, dimaknai “melawan arus” dari gambaran umum sosok keaktoran. Terbukti, reputasi Epy berkilau, tanpa bermodal penampilan keren dari figur seorang “bintang film”. Agaknya, Epy memang penjual akting sejati!

Harus diakui, masih terlalu banyak produser film maupun sinetron, yang hanya menjual postur dan wajah pelakon bernilai komersial. Sedikit di antara mereka, yang menggarap film dengan memanjakan ketepatan figur pemeran, selaras tuntutan karakteristik tokoh ceritanya. Karenanya Epy Kusnandar beruntung! Laju kariernya terdukung sutradara idealis seperti Dedi Setiadi, yang kembali membintangkannya dalam sinetron “Manusia Kardus”.

Tahun ini, sang pelaku generasi penerus aktor “Asgar” (Asal Garut), mampu menambang peluang berperan dengan kekayaan aktingnya, untuk menggosok reputasinya. Tentu, sukses keaktoran Epy Kusnandar jadi kebanggaan warga Garut, sepeninggal aktor legendaris berdarah “Asgar” seperti (alm) H Arman Effendy, (alm) Kusno Soedjarwadi maupun (alm) Dicky Zulkarnaen. Terlebih, karena Epy pernah lama merintis karienya di Garut, bersama Sanggar Teater “Bayu” yang bermarkas di kawasan Sukaregang..

Semasa Teater “Bayu” eksis dengan pergelaran teater garapan Yosep Al-Pradja, figur lelaki berperawakan kecil ini seringkali dihadirkan berperan utama, mendampingi Tetty Lasmiati dan Kokom Kas. Di luar banyak perhitungan, kalau Epy Kusnandar bersungguh-sungguh untuk mendalami seni peran, hingga bisa membintang yang berdaya jual dalam industri film nasional dan sinetron. Bisa dipahami, karena Epy harus menempuh perjalanan panjang.

Jakarta sebagai tanah subur untuk dunia impian Epy, menuntutnya untuk larut dalam pengembaraan. Awal tahun 1984, sang calon aktor ini seakan hilang dari peredaran di Garut. Rupanya, Epy tengah mengejar mimpi di ibukota, manakala peluang pengembangan kariernyapun belum menjanjikan. Paket sinetron belum jadi barang industri. Di bawah bayang kejayaan TVRI Pusat, sekian lama Epy Kusnandar menjalani peran-peran kecil dalam banyak sinetron produksi TVRI.

(Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *