GAPURANA PENDIDIKAN

Robot Terbang Telkom University Rebut Juara

kontes robot terbang indonesia 2014 di Surabaya
kontes robot terbang indonesia 2014 di Surabaya

Bandung, Robot terbang karya Tim Ababil APTRG dan Tim Bangau dari Telkom University (Tel-U) rebut juara 1, 2 dan 3 pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2014, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI). Kontes ini diselenggarakan di Lapangan Udara TNI AU Raci Pasuruan, Jawa Timur dan berlangsung mulai dari hari Kamis sampai dengan Minggu (9-12/10).

Empat kategori berhasil dimenangkan oleh Tel-U antara lain Juara 1 Kategori Umum Fixed Wing (Tim ABABIL APTRG), Juara 2 Kategori Umum Rotary Wing (Tim BAHJAN APTRG), Juara 1 Kategori Perguruan Tinggi Rotary Wing (Tim BANGAU APTRG), Juara 3 Kategori Perguruan Tinggi Fixed Wing (Tim PTERODRONE APTRG).

Empat kategori berhasil dimenangkan oleh Tel-U antara lain Juara 1 Kategori Umum Fixed Wing (Tim Ababil APTRG), Juara 2 Kategori Umum Rotary Wing (Tim Bahjan APTRG), Juara 1 Kategori Perguruan Tinggi Rotary Wing (Tim Bangau APTRG), Juara 3 Kategori Perguruan Tinggi Fixed Wing (Tim Pterodrone APTRG).

Ajang kontes robot ini sendiri adalah agenda tahunan yang digagas oleh Dikti dengan skala nasional. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menjadi tuan rumah lomba invitasi itu.

Peserta lainnya adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Negeri Lampung (Unila), STIMIK Teknokrat, Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut Ketua Tim PTERODRONE APTRG, Yusfi Florianto, penilaian didasarkan pada ketepatan dan kemampuan robot dalam menuntaskan misi yang diberikan pada masing-masing tim. Robot terbang ini dikendalikan dengan cara otomatis sehingga anggota tim hanya memberikan perintah melalui perangkat computer untuk menentukan kordinat yang harus dilalui robot terbang ini.

“Penilaiannya itu setiap Wahana Terbang (Robot Terbang, red) harus menyelesaikan misi. Mereka harus mampu terbang secara autonomous atau tanpa dikontrol melalui titik koordinat yang telah ditentukan, dan meletakkan muatan pesawat di area yang sudah ditentukan koordinatnya. Setelah misi selesai wahana terbang harus kembali lagi dan melakukan pendaratan,” kata Yusfi yang juga mahasiswa Sistem Komputer ini.

Para Pemenang KRTI 2014 foto bersaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *