PENDIDIKAN

Mahasiswa dan Pelajar Kota Tasik Nonton Bareng Film “Susah Sinyal”

Ferdiansyah anggota Komisi X DPR RI beserta Wakil Walikota Tasik dan perwakilan kementrian Pendidikan saat bertukar Cinderamata, foto dok

Gapura Tasikmalaya ,- Kementrian pendidikan dan Kebudayaan melalui Bagian Tata Usaha Ferfilman menggelar nonton bareng pemutaran film bermuatan edukasi di GOR Bulutangkis Susi Susanti Kota Tasikalya baru baru ini.

Film berjudul “Susah Sinyal menjadi tontonan warga yang dipertontonkan mayoritas bagi para pelajar dan mahasiswa setempat. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bagian tata Usaha Perfilman Kementrian Pendidikan RI Khlik Paton, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar serta Wakil Walikota Tasik Muhammad Yusuf.

Kepala Bagian Tata Usaha perfilman, Kementerian Pendidikan RI, Kholik Paton menjelaskan subtansi film “susah sinyal” tersebut  bukan berarti susah mencari sinyal, hanya secara kebetulan film tersebut lokasi pembuatanya memang di tempat yang tidak ada sinyal, makanya diberilah  judul “susah sinyal”.

“Explorasi yang paling utama dari film susah sinyal ini adalah terkait pembangunan jiwa kebudayaan, yang dapat memberikan wahana pendidikan kepada masyarakat. Seperti sekarang yang sedang di tonton oleh kalangan pelajar dan mahasiswa, papar Kholik saat ditemui di olahraga Susi Susanti Dadaha Kelurahan Nagarawangi Kecamatan di Kota Tasikmalaya Kamis (29/03/2018).

Sementara itu Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, meminta agar Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menjadikan perfilman sebagai autofisel dalam mempromosikan berbagai aspek wisata dan budaya kepada masyarakat luas.

“lewat penayangan dan diskusi film Indonesia yang berjudul susah sinyal ini  ternyata bertepatan dengan perayaan Hari Film Nasional ke 68. Ini menjadi kebanggaan tersendiri,”ungkapnya.

Ia menambahkan Film Nasional harus menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia,”Jangan sekali-kali sejarah perfilman tempo dulu ini dilupakan sejarahnya begitu saja. Saya sendiri sejak kecil
tahu bahwa di Kota santri ini tempo dulu ada empat Bioskop sekarang tinggal 1 bioskop” terang Yusuf usai memberikan cendera mata kepada anggota  DPR RI dari Komisi X Ferdiansyah

Menurut Yusuf, saat ini keberadaan bioskop memang sudah terus tergerus dan tergusur oleh perubahan jaman dengan percepatan teknologi yang makin gencar gencarnya.

“Mudah-mudahan film Indonesia yang mendidik, kedepannya dapat berkembang kembali, sehingga dapat menumbuhkan kembali karakter pendldikan anak bangsa dan pembangunan perkotaan, agar lebih kokoh,” ujar Yusuf.

Wakil Ketua Komisi x DPR RI Ferdiansyah, mengatakan, untuk keberlangsungan pemutaran film ke berbagai daerah termasuk pemutaran Kota Tasikmalaya pihaknya memastikan dengan mengotimalkan fungsi pengawasan.

“Saya sebagai Wakil Ketua DPR RI komisi X yang memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan. Tentu akan terus mendorong keberlangsungannya. Apalagi film ini membawa dampak kepada masyarakat, khususnya para generasi bangsa saat ini,” terang Ferdiyansah.

Ia menambahkan, jika perkembangan perfilman kedepan di Kota Tasikmalaya mendapat persoalan dalam hal penganggaran, pihaknya akan menjadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi, untuk melakukan penambahan anggaran.

“untuk kebutuhan perfilman bisa ditambahkan lagi anggarannya sehingga menjadi penyemangat bagi para produser film untuk terus berkarya,”tukasnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *