OLAHRAGA

Suport Pemkab Tidak Maksimal, Anggaran Morat Marit, Pengurus Koni Garut Kelimpungan

Ketua Koni H. Ato Hermanto dan sekretaris Koni Abdusy Syakur Amin, foto jmb

Gapura Garut ,- Tahun 2018 sebagai tahun prestasi yang semula dicanangkan Koni Kabupaten Garut sepertinya jauh panggang dari api, menyusul minimnya anggaran yang diperoleh Koni dari Pemkan Garut tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk membangun pretasi yang maksimal dalam bidang olah raga tersebut.

Ketua Koni Kabupaten Garut H. Ato Hermanto mengaku pesimis dengan realisasi rencana strategis yang sebelumnya telah dirancang pihaknya sulit tercapai.

“Kita sebenarnya sudah punya rencana strategis, namun semua itu sepertinya diabaikan oleh pemkab Garut yang tidak mensuport penuh dari asfek anggaran sehingga kami kelimpungan jadinya,”kata pengusaha dodol Garut ini saat melakukan klarifikasi kepada sejumlah media terkait kiprahnya di Koni Kabupaten Garut yang kini dihadapkan pada kesulitan pemenuhan anggaran, Senin (18/12/2017).

H. Ato menyesalkan sikap Pemkab Garut yang cenderung tidak mau tahu dan membiarkan Koni banting tulang dalam mengelola olah raga dengan suport anggaran yang tidak maksimal.

“Koni ini seoalah olah tidak ada kerjanya, padahal kami sudah melakukan banyak hal untuk mempertankan prestasi olah raga di Garut ini,”ungkapnya sedikit kesal.

Menurut Ato suport anggaran Rp 1,5 miliar yang digelontorkan pemkab Garut pada tahun anggaran 2017 sudah direalisasikan sesuai dengan pola dan rencana yang ada, oleh pemda Garut tidak dilanjutkan dengan suntikan anggaran sesuai pengajuan pihak Koni sebelumnya.

“Sayangnya suport anggaran tersebut jauh dari pengajuan yang diharapkan Koni sesuai dengan renca strategi yang ditetapkan sebelumnya dan Koni dijanjikan penangangaran kembali pada penyusunan anggaran perubahan, namun semua itu tidak ada”ungkapnya.

Sekretaris Koni Kabupaten Garut Abdusy Syakur Amin menyebutkan berdasarkan hasil inventarisasi Satgas bentukan Koni dalam mempelajari peluang prestasi dan hasilnya merekomendasikan sejumlah cabor dengan  target target prestasi yang terukur dan terjangkau.

“Bagi kami sebenarnya bukan hanya sekedar prestasi melainkan bagaimana membangun jiwa jiwa atlet agar gairah olah raga masyarakat Garut juga tetap terjaga, untuk apa kita membangun infra struktur olah raga megah tetapi atlit atlit yang akan mengisinya minim dan luput dari pembinaan maksimal,”sesalnya.

Syakur menambahkan suport anggaran pemkab Garut senilai Rp 1,5 miliar seluruhnya terpakai sesuai dengan rincian yang jelas dan dibawah pemeriksaan akunting publik.

“Seluruhnya sudah kami laporkan kepada pak Bupati dan sepertinya pak Bupati juga sudah memahami problem di Koni saat ini menjelang babak prakualifikasi Porda Jabar masih kekurangan anggaran karena  dari 1,5 miliar sudah terserap sesuai yang kami laporkan,”ujarnya.

Syakur juga menyayangkan Pemkab Garut yang sebelumnya menjanjikan tambahan  anggaran dalam anggaran perubahan ternyata tidak terealiasai.

“Semula kami dijanjikan akan kembali dianggarkan Rp 1,3 miliar pada anggran perubahan namun tidak ada, dan sayangnya tidak adanya pemberitahuan terkait tidak adanya anggaran tambahan dalam anggaran perubahan yang membuat persoalan menjadi seperti ini,”ucapnya.

Kondisi murat maritnya anggaran tersebut karena memaksa Koni Garut masuk dalam dilema dimana harus memangkas dan kembali menunda keberangkatan atlet dari beberapa cabor.

“Ini yang kemudian akan menjadi persoalan dan sangat menyakiti para atlet yang selama ini sudah mengikuti seleksi dan pembinaan,”imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku telah mengantongi solusi terkait persoalan yang kini dihadapi Koni.

“Sudah ada solusi jika perlu meminjam dulu ke Bank BPR untuk menutupi kekurangan anggaran itu, nanti di tahun 2018 kembali dianggarkan,”ucap Bupati***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *