HUKUM KRIMINAL

Pelaku Pecah Kaca yang Tewas Ditembak Polisi Berasal dari Maluku

Jenazah salah seorang pelaku Curanmor saat dikeluarkan dari ambulance polisi di RSUD Garut, Jumat (26/9/2014). foto DM
Jenazah salah seorang pelaku Curanmor saat dikeluarkan dari ambulance polisi di RSUD Garut, Jumat (26/9/2014). foto DM

Gapura Garut,- Kepolisian Resort Garut akhirnya berhasil mengungkap identiasa dua orang tersangka pelaku spesialis pecah kaca mobil yang tewas ditembak dalam penyergapan, saat kedua tersangka dibuntuti Polisi usai menjalankan aksinya membobol sebuah mobil minibus milik salah seorang warga.

Kedua tersangka ditembak polisi di daerah sanding dikawasan pesawahan menju arah kecamatan Bayongbong pada tanggal 26 Sepetember 2014.

Menurut Kapolres Garut AKBP Arief Rachman, Kedua tersangka terindentifikasi berasal dari Ternate Maluku Utara dan telah lama melakukan berbagai tindak kejahatan diwilayah hukum Garut dan sekitarnya bersama anggota komplotan lainnya.

“Keduanya berasal dari ternate ,yang satu berinisial F (32) telah lama menikah dengan orang Garut dan tinggal dikampung Kiaralawang kecamatan Banyuresmi Garut, yang kedua berisial G (25) berasal dari Nideho Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera utara, Jenazah keduanya sudah diserahkan dan dipulangkan kekampung halamannya”. Kata Arief di Mapolres Garut, Selasa (30/92014).

Arief menambahkan kedua tersangka merupakan anggota sindikat spesialis pecah kaca mobil dan biasa beroprasi diwilayah Garut dan beberapa daerah lainnya diwilayah priangan timur.

“Selain di Garut kedua tersangka bersama para anggota sindikat yang lainnya juga melakukan aksinya dibeberapa kota lain, seperti tasik, ciamis, Banjar hingga ke Pangandaran, berdasarkan penyelidikan para anggota sindikat ini selalu bersamaan dalam melaksanakan aksinya dengan menyebar dibeberapa titik”. Ungkapnya.

Biasanya sebelum menjalankan aksinya, lanjut Arief,  mereka selalu berkumpul terlebih dahulu disalah satu Hotel yang ada diperbatasan Bandung Garut untuk saling berkoordinasi satu sama lainnya dalam menjalankan aksinya.

Berdasarkan hasil pengembangan dari kedua tersangka yang tewas ditembak tersebut, dilokasi bekas penyergapan petugas juga menemukan satu buah senapan  Airsoft Gun yang diduga milik salah satu tersangka yang biasa digunakan dalam memuluskan aksinya.

“Selain barang bukti berupa alat kejahatan, kami juga menemukan Airsoft Gun jenis FN dibekas lokasi penyergapan, sehingga menambah kuat dugaan dengan kelihaian kedua tersangka ini”. Imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan insiden pembobolan ATM yang terjadi dibeberapa titik di Garut dalam beberapa bulan terakhir, Arief memastikan para komplotan pelaku pembobol ATM berbeda dengan sindikat specialis pecah kaca mobil ini.

“Untuk komplotan pembobol ATM sepertinya berbeda jaringan demikian juga dengan sindikat pencurian kendaraam bermotor, petugas kami sedang terus melakukan berbagai upaya untuk dapat menangkap para pelaku kejahatan tersebut”. Pungkasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *