HUKUM KRIMINAL

Anggi Meregang Nyawa Setelah Dikroyok Dikamar Kostnya

Petugas Kepolisian saat melakukan olah TKP, foto Istimewa
Petugas Kepolisian saat melakukan olah TKP, foto Istimewa

Gapura Garut ,- Seorang pemuda bernama Anggi Nugraha (25),  warga Kampun Jati, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, harus  meregang nyawa usai dikeroyok sekelompok pemuda yang belum diketahui identitas. Peristiwa yang menewaskan anggi tersebut terjadi di salah satu kostan di Jalan Terusan Pembangunan, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Senin (30/11/2015).

Menurut Dian (21) salah seorang teman Anggi mengatakan dirinya  pertama kali menemukan jenazah korban di balkon kostan lantai 2 milik Asep Yayan

“Saya mendapat kabar Anggi sedang dipukuli oleh beberapa orang di atas kostan melalui pesan singkat dari rekan saya. Saat itu saya langsung berangkat ke kostan yang berada di kawasan Pataruman untuk melihat Anggi,” Kata Dian Kepada wartawan di kamar mayat RSUD dr Slamet Garut, Selasa (1/12/2015).

Dian menuturkan, Saat tiba dikosatan Anggi, ia sempat bolak balik naik turun dikostannya Anggi namun tidak menemukan Anggi baru setelah penasaran naik keatas balkon kostan ia terkejut menemui Anggi sudah tergeletak dengan luka dibagian kepala dan mata.

“Anggi sudah tergeletak dengan luka di bagian kepala dan mata. Saat itu juga saya langsung teriak minta tolong dan membawa Anggi ke Puskesmas Tarogong dan langsung dibawa ke RSUD dr. Slamet namun  diketahui Anggi sudah meninggal,” Ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Tarogong Kidul AKP Richard Latue, saat ditemui wartawan mengatakan pihaknya baru menerima laporan ke Polsek sekitar pukul 16.30 pada Senin (30/11/2015 kemarin, kemudian dirinya memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan ke RSUD dr. Selamet.

“Saat anggota saya melakukan pengecekan ke TKP,  korban Anggi sudah masuk kamar jenazah RSUD dr Slamet, kami melakukan koordinasi dengan tim identifikasi dari Polres, dan setelahnya kami pun langsung menuju TKP awal di Jalan Terusan Pembangunan,” Tuturnya.

Richard mengatakan sejauh ini pihaknya terus melakukan upaya penyelidikan, namun masih terkendala karena minimnya saksi mata yang dapat dimintai keterangan saat peristiwa terjadi menimpa korban.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *