HUKUM KRIMINAL

Tertangkap Tangan Edarkan Upal, Seorang Pria Dibekuk Polisi

Kapolres Garut AKBP Arif Budiman didampingi Kasubag Humas AKP Ridwan menunjukan uang Palsu, foto jmb
Kapolres Garut AKBP Arif Budiman didampingi Kasubag Humas AKP Ridwan menunjukan uang Palsu, foto jmb

Gapura Garut ,- Seorang pria berinisial FD (30) terpaksa harus berurusan dengan Kepolisian Resort Garut dengan mendekam diruang tahanan Mapolres Garut.

FD diduga terlibat mengedarkan uang palsu (upal) pecahan Rp. 50.000,  senilai Rp. 3.850.000 diwlayah kecamatan Cisompet Garut.

“Saya tidak tahu uangnya dari mana. Saya hanya disuruh untuk membelanjakan uangnya.  itupun baru beberapa lembar saja”, Kata FD saat ditemui diruang pemeriksaan Satreskrim Polres Garut, Selasa (16/8/2016).

FD mengakui jika dirinya mengetahui uang yang diterima dari sahabatnya tersebut adalah palsu dan berusaha untuk dibelanjakan dengan berharap mendapatkan pengembalian dengan uang yang asli.

“Pengembalian dari sisa saya belanja asli. Saya baru belanja diwarung-warung kecil aja disekitar Cisompet”, Ungkap FD sambil mengiyakan sejumlah makanan dan minuman hasil pembelian dengan uang palsu yang dijadikan bukti oleh kepolisian.

Sementara itu, Kapolres Garut, AKBP Arif Budiman mengatakan, pelaku yang berhasil diamankan anggotanya tersebut hanya bertugas sebagai pengedar dengan berharap mendapatkan pengembalian uang asli.

“Ia hanya mengedarkan upal tersebut di kawasan Cisompet. Modusnya dengan membelanjakan uang palsu itu ke sejumlah warung”, Tutur Kapolres Arif kepada wartawan.

Menurutnya uang paslu yang berhasil diamankan dari tangan tersangka bentuknya sangat mirip dengan aslinya, sehingga bagi yang hanya selintas saja akan sangat sulit membedakan itu uang palsu.

“Bentuknya hampir percis sama dengan yang asli apalagi jika diliat pada malam hari agak sulit membedakan,” Tuturnya.

Arif menambahkan anggotanya masih terus melakukan pengembangan terkait peredaran uang palsu tersebut.

“Seperti temuan-temuan sebelumnya, kasus upal ini modusnya sama mengedarkan, namun satu sama lain masih belum ditemukan ada mata rantai yang sama. Ini masih orang perorangan. Tetapi pastinya ini ada sindikatnya”, Tandasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *