HUKUM KRIMINAL

Warga Dihimbau Waspada, Trend Curanmor di Garut Terus Meningkat

gambar ilustrasi motor hasil curian, foto dok
gambar ilustrasi motor hasil curian, foto dok

Gapura Garut, – Tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor), khususnya kendaraan roda dua di Kabupaten Garut trend nya terus mengalami peningkatan.

KBO Reserse dan Kriminal Polres Garut, Iptu Tedi mengingatkan agar warga Garut yang memiliki kendaraan roda dua untuk meningkatkan kewasapadaan.

Tedi mengatakan secara umum di wilayah hukum Polres Garut terdapat dua kasus yang dianggap menonjol, yaitu curanmor dan pencabulan dibawah anak dibawah umur. Namun dari dua kasus tersebut kasus curanmor dianggap paling memprihatinkan jika melihat laporan (LP) yang masuk ke Polres Garut.

“Ancaman kriminalitas yang saat ini berkembang dan memprihatinkan adalah curanmor, dimana dalam satu hari bisa ada dua atau tiga TKP (tempat kejadian perkara). Jika melihat LP ini, untuk Garut kasus ini tentu memprihatinkan, ditambah kasus pencabulan dibawah umur yang juga tengah trend di Garut,” Kata Iptu Tedi, Minggu (6/11/2016).

Menurut Tedi pola waktu dengan modusnya berbeda antara bulan ini dengan sebelumnya. Jika sebelumnya lokasi yang di incar oleh pelaku adalah rumah, parkiran, dan kostan, maka di bulan ini lebih banyak kejadian di perumahan-perumahan yang hanya ditinggal beberapa saat saja.

“Jadi misalnya saat parkir kendaraan di perumahan selama beberapa saat atau menit saja, saat pemiliknya keluar mau berangkat lagi sudah raib dibawa pelaku. Dan lokasi yang paling sering terjadi aksi curanmor di wilayah Kecamatan Garut Kota dan Tarogong Kidul dengan waktu aksi pada dini haru,” ucapnya.

Pihaknya di Polres lanjut Tedi belum menemukan adanya aksi curanmor yang dilakukan di siang bolong, namun diantara beberapa kasus ada modus yang berbeda dalam aksi pencurian. Seperti yang terjadi di wilayah Bayongbong dan Kadungora, dimana aksi pencurian dilakukan sekitar pukul 05.30 dengan modus mengancam korban dengan senjata tajam.

“ada dua kasus dimana modus pencuriannya korban dipepet saat berkendara lalu saat berhenti korban diancam menggunakan senjata tajam, lalu motornya dibawa pelaku. Namun kasus curanmor dengan modus ini belum menjadi tren utama di Garut, tapi tentu tidak ada salahnya juga senantisa waspada agar hal tersebut menimpa,”Tuturnya.

Untuk mengungkap dan meminimlisasi kasus tersebut, diungkapkan Tedi pihaknya semakin mengaktifkan kring serse. Patroli pun digiatkan termasuk pada saat operasi cipta kondusifitas wilayah di malam minggu dengan target utama grup motor yang mengarah ke berandalan bermotor.

“Kita semakin intensif melakukan patroli termasuk di malam minggu, karena ada grafik yang cukup naik saat patroli dan kring serse intensitasnya diturunkan jumlah curanmor meningkat. Tapi setelah beberapa minggu ini dimaksimalkan kembali, grafik tersbeut menurun, termasuk memberikan tindakan kepada mereka yang diduga berandalan bermotor,” ungkapnya.

Diungkapkan Tedi, berandalan bermotor memiliki keterkaitan dengan aksi pencurian kendaraan bermotor setelah mengacu pada kasus pengungkapan yang dilakukannya. Ia mengaku ada salah satu pengungkapan dimana pelakunya adalah kelompok salah satu berandalan bermotor dengan sejumlah barang bukti termasuk astag.***Margogo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *