HUKUM KRIMINAL

Kadis Dukcapil Garut Bantah Pegawainya Terkena OTT Saber Pungli

Beberapa pegawai Disdukcapil Garut saat digelandang Polisi ke Mapolres Garut, foto Kus

Gapura Garut ,- Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan tim Satuan Berantas Pungli (Saber Pungli) dilingkungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, Senin (6/2/2017) terus didalami jajara penyidik Kepolisian Resort Garut.

Polres Garut terus melakukan pendalaman dengan penyelidikan terhadap dugaan pungli untuk pembuatan akta kelahiran tersebut.

Kondisi kantor Disdukcapil pada Selasa (7/2/2017) tampak masih berjalan normal. Sejumlah warga yang akan mengurus administrasi kependudukan masih terus berdatangan dan tidak menemukan kendalam malah tampak lebih mudah.

Para pegawai di Disdukcapil pun, telah bekerja seperti biasanya. Sebagian warga yang datang dan tengah mengurus administrasi kependudukan saat dicoba dikonformasi kebanyakan mengaku tidak mengetahui jika Kantor Disdukcapil Garut sempat digerebek oleh petugas kepolisian.

“Saya kurang tahu yah ada pemeriksaan oleh polisi kemarin. Baru tahu tadi waktu mau bikin KTP,” Kata Riska, warga Kecamatan Limbangan saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2017).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sejumlah pegawai yang semula digelandang ke Mapolres Garut pada Senin sore kemarin baru bisa keluar pada pukul 01.00 dini hari. Sejumlah pegawai tersebut dimintai keterangan oleh kepolisian seputar pengurusan administrasi kependudukan.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Garut, Darsani membantah jika sejumlah pegawai di instansinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh pihak kepolisian. Menurutnya, kedatangan petugas kepolisian pada Senin hanya untuk meminta konfirmasi terkait prosedur pembuatan akta.

“Kemarin hanya konfirmasi saja. Bukan penangkapan tapi hanya konfirmasi,”Kata Darsani kepada wartawan di ruang kerjanya.

Darsani menyebut, ada 10 orang stafnya yang dibawa ke Mapolres Garut untuk dimintai keterangan. Darsani juga tak membantah jika ada satu orang yang diduga calo yang ikut dibawa ke Polres Garut.

“Memang ada calo yang diamankan. Kami sudah imbau jangan lewat calo (untuk pengurusan adminitrasi). Sejak lama tidak boleh ada pungutan,” Ujarnya.

Terkait adanya dugaan uang yang diamankan pihak kepolisian, Darsani membantahnya. Hanya ada beberapa dokumen yang dibawa pihak kepolisian. Kini semua pegawainya yang sempat dibawa ke Mapolres Garut sudah kembali bekerja seperti biasa. Pelayanan kepada masyarakat pun sudah kembali normal.***TGMwij

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *