HUKUM KRIMINAL

Marak Miras Racikan, Polres Garut Minta Apotek Perketat Penjualan Alkohol Murni

Gambar ilstrasi, foto dokumen gapuraindonesia.com

Gapura Garut ,- Kepolisian Resort Garut menghimbau warga untuk mewasapadai peredaran  minuman keras oplosan atau racikan  yang sangat membahaykan karena kebanyaka miras oplosan tersebut dibuat dengan tanpa mengindahan takaran dan jenis campuran apa saja yang digunakan, karena dilakukan langsung oleh peminumnya.

Kabag Ops Polres Garut Kompol Liman Heryawan menyatakan keberadaan miras racikan yang dilakukan oleh peminumanya tanpa aturan bisa sangat mudah dilakukan siapapun.

“Jadi karena saat ini minuman keras cukup sulit karena dirazia terus dilakukan razia dan juga harganya mahal, tidak jarang warga saat ini yang sengaja membuat minuman keras sendiri yang dibuat dari alkohol murni dicampur dengan minuman berenergi, ini sangat membahayakan,”ujar Liman saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2017).

Menurutnya dengan kondisi tersebut pihak apotek atau lokasi yang biasa menjual alkohol murni untuk bisa membatasi penjualan kepada siapapun yang mencurigakan meski dengan berbagai alasan.

“Memang pembeli ini tidak jarang suka pura-pura mengalami luka di bagian tertentu sehingga apotek pun tidak bisa berbuat banyak, tapi mungkin bisa ditawarkan produk lain selain alkohol, apalagi yang membelinya ini anak muda,” jelasnya.

Di Kabupaten Garut, lanjut Liman juga menangkap fenomena bahwa yang bisa memberikan pengaruh terhadap penggunaan minuman keras racikan adalah kegiatan musik yang biasa digelar di sejumlah tempat tertentu.

“Para peserta sendiri tidak jarang sengaja datang dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut dan dalam kegiatan musik mereka berkumpul dan secara bersama-sama menenggak minuman keras racikan itu.Ini yang sering terjadi kami jumpai.”tuturnya.

Liman menambahkan biasanya komunikasi yang dilakukan muda mudi dalam mengetahui kegiatan musik ini dari media social sehingga cepat meluas informasinya.

“Mereka ini  kebanyakan merupakan anak sekolah yang masih SMA, SMP, bahkan SD juga. Oleh karena ini kami mengimbau kepada orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak terjerumus pada pergaulan yang membahayakan seperti itu meski dengan alasan apapun yang diberikan anak-anak kita,” Tukasnya.***JMB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *