INFO CHOCODOT USAHA PRODUK

“Choco Mine” Cokelat Indo-Jerman Mulai Diperkenalkan Chocodot

Kiki Gumelar owner Tama Cokelat bersama Daniel (Bule Jerman) berkostum Pekerja Tambang saat memperkenalkan Choco Mine, fotojmb

Gapura Chocodot ,- Kreasi tiada henti terus berpacu dengan waktu mengisi ruang memanfaatkan peluang dalam bursa makanan olahan cokelat Indonesia yang makin berkibar dengan brand Chocodot.

Kali ini Tama Cokelat pemilik brand Chocodot secara matang telah menggandengan seorang warga berebangsaan Jerman untuk segera memiliki produk cokelat kolaborasi dengan taste atau rasa perpaduan Indonesia-Jerman yang dikemas menarik dengan nama “Choco Mine”.

“Kami melakukan riset untuk mendapatkan paduan cokelat ber-Taste Indonesia-Jerman ini sudah hampir satu tahun. Mulai dari rasa, nama, kemasan hingga ke startegi pemasaran dan distribusi secara matang saya kerjakan bersama Daniel Bule Jerman yang berminat menggeluti olahan Cokelat,” Kata Kiki Gumelar ower Tama Cokelat saat melakuan soft Lounching Choco Mine, di Grand Selera Hotel Jogjakarta, Rabu (22/3/2017) malam.

Choco Mine sebagai produk cokelat yang disebut-sebut segera meramaikan pasar cokelat Indonesia dan juga di Jerman sesuai dengan semangat, ide juga gagasan yang dilahirkan kedua sosok muda masing-masing Kiki Gumelar serta Daniel (Bule asal Jerman).

“Ini murni kolaborasi saya dengan Daniel Bule Jerman yang sengaja datang jauh-jauh ke Indonesia untuk bertemu saya dan memproduksi cokelat untuk kemudian dapat mereput pasar cokelat jerman nantinya,”Ungkap Kiki.

Kiki meyakini Choco Mine merupakan produk cokelat hasil kolaborasi yang memiliki keunggulan tersendiri sesuai dengan riset rasa dan lainya selama satu tahun teakhir ini.

“Segemen pasar, pola dan sistem distribusi sudah kami temukan dan tinggal dilaksanakan saja. Pada kesempatan ini sengaja kami melakukan soft loauching agar produk yang segera diproduksi dalam sekala besar ini mulai dikenal dipasaran,”Tuturnya.

Alasan meproduksi Choco Mine, lanjut Kiki semata-mata lebih kepada menagkap peluang pasar dengan segmen pasar cokelat yang sangat terbuka lebar bukan hanya  di Indonesia tetapi juga sejumlah negera produsen olahan cokelat terkemuka didunia.

“Intinya lebih kepada bagaimana dapat melahirkan karya-karya yang dapat menutupi kebutuhan pasar atau peluang pasar olahan cokelat diberbagai belahan dunia,”Tandasnya.***jmb

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *