KULINER

Nikmatnya Sarapan Pagi Dengan Menu Soto Ahri Garut

Ini Dia Kedai Soto Ahri di Jalan Cimanuk kelurahan Paminggir kecamatan Garut Kota, foto JSN

Gapura Kuliner , – Bagi anda warga asal Garut (Asgar), Jawa Barat yang berada di luar kota, tentu takan asing dengan kuliner yang satu ini. Kuah atau karinya kental dengan bumbu rempah-rempah alami alam Indonesia, daging sapi yang empuk plus taburan kacang dan bawang goreng, menjadikan sarapan pagi anda mantap.

Adalah Soto Ahri, kuliner legendaris sekaligus paling tua di kabupaten Garut yang masih eksis hingga kini, mulai jualan sekitar tahun 1943 silam, jajanan kuliner yang berada di Jalan Mandalagiri, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota ini, masih menjadi buruan sarapan warga Garut.

“Setengah tujuh pagi kita sudah siap (jualan),” ujar Endang, generasi kedua dari Haji Ahri yang kesohor akan sotonya sejak jaman Belanda, saat ditemui di warungnya Selasa pagi, 9 Mei 2107.

Warung kuliner yang berada di Gang Harjo No.203 ini memang agak unik, selain tempatnya yang agak tersembunyi, seluruh alat pembakarannya masih alami alias masih menggunakan tungku dan arang.

“Mungkin yang membedakan kami dengan yang lain dari pola masaknya karena pakai arang tadi,” ujar dia sambil menunjuk tumpukan arang yang berada di rumahnya.

Kudapan soto Ahri memang ajib buat sarapan pagi anda. Kuahnya yang asin gurih dengan santan kuning yang cukup pekat karena banyak mengandung bumbu dan rempah-rempah, sangat cocok dipadukan dengan potongan daging sapi empuk tanpa lemak, sehingga satu porsi nasi dirasa kurang untuk sarapan anda. “Alhamdulillah kebanyakan pada nambah lagi minimal setengah porsi,” ujar dia sambil tersenyum.

Endang mengatakan, pemilihan bahan yang tepat seperti daging sapi segar dari ternak lokal. “Saya tidak pakai daging impor karena tidak segar,” ujarnya. Kemudian, bumbu rempah yang tepat, serta cara penggodokan daging yang menggunakan arang, menjadinya soto Ahri cukup dikenal.

“Kalau pakai arang itu apinya baik dan wangi, jadi bumbunya meresap ke dalam daging,” ungkap dia sedikit membocorkan resep masakannya.

Tak ayal meskipun persaingan di bisnis kuliner Garut semakin ketat seiring menjamurnya masakan baru, namun penggemar fanatik soto Ahri tetap terjaga. “Saya masih ingat amanat ayah (Ahri) jangan pernah sekali-kali mengubah takaran kualitas rasa hanya karena untung sesaat, makanya kualitas (masakan) kami jaga betul,” ujar dia.

Untuk harga satu porsi ia mematok harga Rp 25 ribu, memang harga yang terbilang mahal untuk ukuran kantong orang daerah, namun angka itu tidak seberapa jika dibandingkan kualitas rasa yang dirasakan.

“Sebanding lah dengan rasanya, apalagi harga daging sapi kan naik juga,” ujar Yadi, salah satu pembeli asal kota Garut saat memulai sarapan paginya.

Karena kekhasannya itu, tak jarang ia kerap membawa rekan atau kerabat dari luar kota Garut untuk mencicipi kuliner khas Garut itu. “Kadang berempat berlima tergantung yang datang,” ujar Yadi yang merupakan seorang pengusaha menambahkan.

Endang menambahkan, meskipun dagangannya terbilang singkat hanya sampai pukul 10.00 pagi setiap harinya, namjn tak kurang 150-200 porsi berhasil ia jual setiap harinya. “Kalau weekend beda lagi bisa lebih (banyak pengunjung),” ujarnya.

Bahkan bagi traveling luar kota, agen perjalanan wisata yang sering wara-wiri Garut sering membawa pelancong singgah di warungnya. “Ada dari Francis, Belanda, Hongkong, Cina,” ujar dia.

Untuk melayani pelanggan fanatik yang menyukai daging jeroan, khusus hari Sabtu-Minggu atau momen liburan panjang, lapaknya sering menyediakan jeroan yang terdiri dari babat, lidah dan lainnya. “Tapi tidak banyak dan itu pun masaknya dipisah,” kata dia.

Alasannya ujar Endang, sebab kuah hasil rendaman (penggodokan) jeroan khawatir bercampur dengan daging sapi. “Maklum ada pembeli kadang takut kalau makan jeroan atau ada kuah jeroan malah komplain asam uratnya jadi kambuh,” ujar dia berkelekar.

Ditengah persaingan kuliner yang semakin ketat, ia berhasil menancapkan hegemoni soto lokal asal Garut yang masih eksis hingga kini. Total cabang yang ia buka sudah ada lima titik. “Empat cabang di bandug, satu di Garut,” ujar dia.

Bagi anda yang tengah berlibur di Garut atau kawasan Bandung, cabang soto Ahri dibawah ini bisa menjadi alternatif sarapan pagi anda.

“Di bandung ada di buah batu, Margahayu, Jogja Sukajadi, dan Taman Kopo Indah dua, sementara cabang garut di Jalan Cimanuk,” papar dia menutup obrolannya.  Ayo tunggu apa lagi.***JSN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *