MUDIK

Jelang Arus Mudik, Dinkes Kota Banjar Dirikan 9 Pos Kesehatan

IMG-20150708-00034

Gapura Kota Banjar ,- Menyambut arus mudik lebaran yang tinggal menyisakan dua hari kedepan, Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat telah mendirikan 9 pos kesehatan (poskes) di sejumlah titik di wilayah Kota Banjar. Pendirian Poskes tersebut dimaksudkan   untuk memberikan rasa nyaman dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi para pemudik pada musim mudik lebaran 2015 ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), H Oman Rohman melalui Kasi pelayanan kesehatan khusus Enjang Suryana mengatakan, bahwa pihaknya membenarkan telah mendirikan pos kesehatan sebanyak 9 titik yang dipersiapkan untuk menyambut arus mudik dan arus balik lebaran 2015.

“Untuk memberikan rasa nyaman dan meningkatkan pelayanan kesehatan prima, kami telah mendirikan posko kesehatan dengan petugas medis standby 24 jam,”Kata Enjang, Rabu (8/7/2015).

Enjang menambahkan, Dinas Kesehatan kota Banjar akan menerjunkan 115 petugas kesehatan yang dibagi secara per regu di sembilan posko kesehatan tersebut. Menurutnya, biasanya para pemudik kebanyakan mengalami kelelahan dan sering mengeluhkan penyakit Myalgia (nyeri otot), gastritis (maag), dan ispa (inspeksi pernapasan).

“Dalam arus mudik nanti, petugas akan stand by 24 jam, dan siap melayani para pemudik yang mengeluhkan rasa sakit,”imbuhnya.

Sembilan pos kesehatan tersebut terletak di perbatasan Jabar-Jateng Cijolang, Rest Area Banjar Atas, perbatasan Ciamis-Banjar atau tepatnya di jalan amblas Cipadung, Stasiun kereta Api, Terminal Bus, perbatasan Banjar- Ciamis atau di tugu Batulawang, pos kes Situbatu (jalur alternatif), Langensari, dan halaman Mapolres Banjar.

Posko-posko kesehatan tersebut didirikan hingga H+7 lebaran dan petugas posko nantinya akan membuat laporan setiap harinya, lalu diserahkan kepada Dinkes Kota Banjar.

“Laporan itu adalah hasil pemeriksaan kesehatan para pemudik, jika pun tidak ada pemeriksaan, petugas harus tetap memberikan laporannya, sehingga kami secara online menyampaikan kepada Dinkes Kota Banjar dan selanjutnya dilaporkan ke Dinkes Provinsi Jawa Barat,”pungkas Enjang.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *