NUSANTARA

Garut Terus Kebut Kejar Ketertinggalan

landscape, gambar ilustrasi
landscape, gambar ilustrasi

Gapura Nusantara ,- Garut adalah sebuah wilayah tetangga Bandung dan Purwakarta yang memiliki alam nan indah serta potensi yang juga tak kalah besar. Jika selama ini Garut hanya dipandang sebelah mata, maka di tahun 2016 ini nampaknya pemerintah setempat tak lagi ingin tertinggal dengan area lain sehingga muncullah program yang sanggup mendorong kemajuan wilayah dan menjangkau seluruh sektor baik itu sektor ekonomi, properti, infrastruktur hingga pariwisata.

Pada HJG (Hari Jadi Garut) 203, Pemkab resmi meluncurkan program “Amazing Garut”. Amazing Garut berfokus pada 3 pilar kepemimpinan bupati dan wakil yang meliputi pembangunan jalan baru, peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Beberapa program yang termasuk ke dalam Amazing Garut ini antara lain membangun jalan sepanjang 62 kilometer, pembangunan jembatan yang menghubungkan setiap kecamatan dan pembangunan Gedung Olahraga (GOR). Program ini didukung dengan fokus anggaran pemerintah yang mengalokasikan dana sebesar 70% hingga tahun 2019 untuk pembangunan infrastruktur dasar.

Tak hanya itu, program Amazing Garut ini juga menjangkau bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan dengan cara membangun pasar tradisional juga dengan APBD serta menjadikan seluruh puskesmas yang ada sebagai DTP (dengan tempat perawatan) juga memiliki laboratorium. Dengan program unggulan ini, maka tak heran Garut akan sanggup mengejar daerah lainnya. Jika program Amazing Garut ini berhasil, maka Garut akan terbebas dari predikat daerah tertinggal secepatnya. Apalagi beberapa waktu lalu, Garut juga mendapatkan penghargaan dari BKPM karena masuk ke dalam daftar 10 tempat tujuan investasi terbesar di Indonesia.

Semua itu tentu memberikan pengaruh terhadap masyarakat secara luas, misalnya nilai IPM (Indeks Pengembangan Manusia) yang naik hingga 0.95% dimana sebelumnya IPM Garut hanya naik 0.5% saja. Tak lupa pengaruhnya juga terasa terhadap sektor properti. Kenaikan harga rumah mulai terlihat signifikan, misalnya untuk hunian di Jalan Sudirman Copong dengan luas total 38 meter persegi dibanderol 253 juta Rupiah sementara harga rumah subsidi dibanderol 116 juta Rupiah. Sebagai perbandingan, bila melirik wilayah tetangga yang belum lama ini juga menyimpan kemajuan pesat yaitu Purwakarta, harga tersebut tak terlalu jauh mengingat harga rata-rata hunian dijual di Purwakarta pada bulan September 2016 adalah sebesar 6.4 juta Rupiah per meter persegi.***TGM

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *