NUSANTARA

Lebak Liwet Festival 2016 Dicanangkan Menjadi Kalender Pariwisata

Suasana Babacakan di Lebak Liwet Festival Kabupaten Lebak Banten, foto dok
Suasana Babacakan di Lebak Liwet Festival Kabupaten Lebak Banten, foto dok

Gapura Nusantara ,- Rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Lebak Banten ke 188 dimeriahkan dengan berbagai event menarik,  salah satunya adalah Lebak Liweut Festival 2016. Sebuah festival yang terbilang unik serta menarik ini sukses digelar Minggu,  11 Desember 2016 di alun alun pusat kota Rangkasbitung kabupaten Lebak, Banten.

Berdasarkan rilis yang diterima redaksi  Gapura Media, kegiatan tersebut dalam rangka mengangkat potensi kearifan dimana salah satu kebiasaan masyarakat lokal yang sangat populer adalah “nge-liweut Dan babacakan”.

Sedikitnya sekitar 800 peserta ikut serta meramaikan tiga kategori peserta masing-masing perwakilan pondok pesantren,  sekolah Dan instansi Pemerintah dengan sekitar 2000 peserta babacakan (makan bersama).

Ketentuan pihak panitian, masing-masing peserta diwajibkan minimal membawa 1 kastrol liwet siap saji yang sudah dimasak berikut lauk pauk pendamping nya. Setelah proses Penilaian selanjut nya ratusan liweut tersebut ditempatkan diatas Daun pisang yang telah disiapkan terlebih dahulu kemudian  dilanjutkan dengan makan bersama  sama (babacakan) dengan seluruh pengunjung yang menyaksikan event tersebut.

Menurut Iti Octavia Jayabaya,  Bupati Kabupaten Lebak,  kegiatan Lebak Liweut Festival tersebut  selain upaya untuk lebih mendekatkan diri  dengan masyarakat,  juga sebagai uji coba untuk melihat kemungkinan kegiatan tersebut menjadi agenda rutin tahunan.

“Ini uji coba apakah event ini kedepan dapat menjadi event rutin di kabupaten lebak sehingga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata bagi siapa saja yang mau datang berkunjung ke Lebak khususnya para wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” Kata Iti Octavia dalam rilisnya.

Iti menyebutkan saat ini kabupaten Lebak sedang berbenah untuk menggali potensi pariwisata dimana beberapa lokasi sudah di Bangun seperti salah satu diantaranya adalah Museum Multatuli, Lebak PLAZA Dan rumah Batik.

“Kedepan  wisatawan bisa menambah hari,  tidak hanya datang ke Baduy tapi bisa menikmati city tour dikota Rangksbitung yang banyak menyimpan sejarah,”Ucapnya.

Sementara Kadisporapar kabupaten  Lebak Syahida mengatakan bahwa rumah makan  yang memiliki ciri khas Lebak masih terbatas, oleh karena nya diharapkan melalui event tersebut  akan dapat menambahkan wisata kuliner khas Lebak.

“Rencananya event ini akan kembali diselenggarakan bersamaan dengan event seba Baduy dengan kemasan babacakan bareng masyarakat baduy,”Ujar Syahida

Kabupaten Lebak lanjut Syahida telah menargetkan 500.000 wisatawan untuk berkunjung ke lebak di tahun 2017 mendatang.

“Sebagai informasi bahwa berdasarkan laporan dari seluruh destinasi wisata yang ada di kabupaten  Lebak,   wisatawan yang berkunjung sampai dengan tahun 2016 sebanyak 315.000 dari target 89.000 wisatawan Ditahun 2016 ini,”Tuturnya.

Syahida menegaskan Kabupaten Lebak juga saat ini sedang mengembangkan wisata Religi yaitu memanfaatkan potensi Pondok Pesantren dan destinasi bersejarah bernuansa islami.

Terpisah Ketua dewan kesenian Lebak, Rubama mengatakan  sebagai salah satu dewan juri di Lebak Liweut Festival sangat mengapresiasi langkah Pemkab Lebak yang terus melakukan terobosan dalam rangka menggali “harta karun” terpendam dimana salah satu nya adalah potensi pariwisata.

“Saya berharap para pelaku seni Kabupate   Lebak mampu mengisi ruang yang telah disiapkan oleh pemda berupa regulasi kebijakan untuk meningkatkan pariwisata,  menggali khazanah Budaya lokal,”Tandasnya.***TGM

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *