PARIWISATA BUDAYA SENI HIBURAN

Nyaneut Yuk di Cigedug…!, Bakal Ada Acara Seru…

1896732_10202839561166838_6038227980399157113_n

Gapura Garut, Dalam rangka melestarikan nilai-nilai seni dan budaya serta memacu gairah pariwisata serta menumbuhkan kesadaran masyarakat pariwisata kabupaten Garut, sejumlah seniman dan para praktisi seni budaya Kabupaten Garut segera menggelar Pesta rakyat bernuansa perkampungan yang digelar dikawasan Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Event yang mengusung tema Garoet Mooi Nyaneut di Palabuhan Bulan rencananya akan digelar  pada Rabu 29 Oktober 2014 mendatang, di Lapangan Situgede, Kecamatan Cigedug.

Sejumlah  pertunjukan seni budaya akan ikut serta ambil bagian dalam event yang dimotori anak-anak muda kreatif bersama K7 Production sebagai organizer kegitan tersebut.

Beberapa event yang digelar antara lain helaran kawin cai, gelar pertunjukkan sembilan komunitas adat, festival nyaneut, helaran budaya, pentas seni seperti rampak kendang, calung, kacapi lawak termasuk juga pertunjukkan wayang golek dengan dalang Saepulrohman Sunandar.

“kami ingin mencoba memberikan nuansa yang kental dengan tradisi dan kemasan yang sangat konservatif, makanya lokasinyapun sengaja dipilih dikawasan Cigedug yang merupakan bagian dari kawasan perkebunan peninggalan belanda”. Kata Dasep Bardrusaalam panitia pelaksana, Rabu (14/10/2014).

Dasep juga menambahkan, dalam event tersebut warga juga  dapat berpartisipasi dengan mengikuti perlombaan pada aneka seni dan budaya seperti gelar kaulinan barudak lembur.

“pastisifasi langsung warga nantinya kita fasilitasi dalam lomba kaulinan urang lembur, bazar kuliner khas Garut, pawai obor dan karnaval santri dari beberapa  pesantren yang ada sekitar lokasi”. ungkapnya.

Sementara itu terkait pengambilan lokasi dikawasan Cigedug , menurut Dasep karena secara historis kawasan Cigedug, Cikajang, dan bayongbong mempunyai  sejarah panjang yang berhubungan dengan tata nilai kehidupan perkebunan teh, dimana pada jamannya pernah berdiri perkebunan teh waspada yang sangat besar dan luas .

“Makanya kami sisipkan kata “Nyaneut” dimana istilah basa Sunda yang merujuk pada upacara minum teh secara sederhana dengan perlatan penyajian tradisional seperti batok kelapa dan teko poci tanah liat, ini yang ingin kami kenang kembali”. Imbuhnya.

Dasep mengaku pihakhya sangat menyadari keberadaan perkebunan yang berdiri pada jaman Belanda tersebut telah banyak berpengaruh terhadap  sosio-kultur dan budaya masyarakat Garut secara luas, terutama masyarakat yang berada disekitar kawasan perkebunan tersebut.

“Ini yang sangat menarik bagi kami terutama generasi muda yang berasal dari kawasan tersebut, makanya kami sekali lagi mengambil lokasi di Cigedug untuk membuat acara ini untuk mendekatkan pada nilai sejarah tersebut”. Pungkasnya.

Dasep juga mengajak warga masyarakat kabupaten Garut  khusunya warga Garut yang telah berada jauh diluar Garut untuk meluangkan waktunya bersama-sama menyaksikan event yang digagasnya tersebut pada saatnya nanti.***Apek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *