PARIWISATA BUDAYA PERISTIWA

Para Peserta World Village Conference Disuguhi Wisata Berbasis Pertanian

Para delegasi World Village Conference antusias mengikuti kegiatan disawah, foto DR
Para delegasi World Village Conference antusias mengikuti kegiatan disawah, foto DR

Gapura Purwakarta ,-  World Village Conference konfrensi Internasional yang dilaksanakan di Purwakarta menjadi ajang untuk memperlihatkan metode pertanian yang sudah dikembangkan di Kabupaten Purwakarta selama ini.

Ditemui di salah satu lokasi acara Konferensi tersebut yakni di Desa Cihanjawar Kecamatan Bojong,  Kabupaten Purwakarta,  Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta, mengungkapkan dirinya sengaja memasukan metode pertanian menjadi agenda khusus bagi para peserta konferensi.

Dedi menilai kesuburan tanah yang dimiliki  Kabupaten Purwakarta bagian selatan, menjadi berkah tersendiri yang tidak boleh diabaikan.

Menurutnya, perpaduan potensi alam, merupakan bentuk kesuburan tanah harus berbanding lurus dengan pemanfaatan teknologi pertanian organik dan pariwisata.

“Teknologi kan bukan harus berbentuk mesin dan piranti digital. Karena Kearifan orang tua terdahulu dengan tidak menggunakan bahan kimia dalam bertani adalah bentuk teknologi juga. Saya yakin ini, akan berbanding lurus dengan aspek pariwisata”, Ungkap Dedi.

Ia mencontohnya dengan presentasi pertanian organik dirinya telah  diminati oleh peserta konferensi untuk secara detail memaparkan hal tersebut.

Tantangan terbesar lanjut Dedi justru muncul dari masyarakat petani itu sendiri. Masih banyak petani yang enggan mengintegrasikan sawahnya untuk pariwisata padahal jika petani mau bersikap terbuka dapat menjadikan nilai tambah bagi perekonomian petani sendiri.

“Tinggal petani mau atau tidak, problemnya kan disitu. Jika dari mulai proses tanam sampai panen petani mau membuka sawahnya untuk pengunjung silakan saja dihitung berapa nilai tambah yang bisa muncul, ” Jelasnya.

Dedi meyakini sejauh ini pangsa pasar untuk jenis wisata sawah organik misalnya  menurut riset yang telah dikembangkan bersama dengan Bidang Pariwisata, sudah banyak wisatawan yang tertarik untuk menikmati jenis wisata ini.

“Ini tanah Jawa Barat selalu menarik untuk siapapun, terutama hamparan sawahnya. Saya sudah lakukan riset untuk itu,” Ucapnya.

Sementara itu, salah satu peserta delegasi World Village Conference asal Australia Karis Egree mengatakan,  dirinya baru pertama kali turun ke sawah beralaskan lumpur secara langsung.

Mahasiswa asal Murdock University of Australia ini sangat antusias membajak sawah dengan menggunakan Kerbau.

“Di Negara saya tidak ada yang seperti ini, saya tadi berselancar diatas kubangan lumpur. Petani Indonesia ternyata berekreasi sambil bekerja,” Ungkapnya

Dalam kegiatan tersebut seluruh peserta World Village Conference memperoleh giliran untuk belajar membajak sawah dan menanam padi. Semua tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara tersebut.***DR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *