PARIWISATA BUDAYA

Istimewa Festival Cipasarangan Dihadiri Bupati Purwakarta

Tampak dalam gambar Dedi Mulyadi bersama Bupati Garut Rudy Gunawan menumpahkan air sebagai simbol tradisi kawin cai, Foto dok
Tampak dalam gambar Dedi Mulyadi bersama Bupati Garut Rudy Gunawan menumpahkan air sebagai simbol tradisi kawin cai, Foto dok

Gapura Garut ,- Warga masyarakat Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut, kembali menggelar event tradisi “Ngubek Leuwi” dalam Festival Cipasarangan sebagai bentuk syukuran warga menyambut dan merayakan Iedul Fitri 1437 H/2016 Masehi. Sabtu (9/7/2016).

Festival Cipasarangan kali ini terasa istimewa dan lebih meriah bagi warga setempat karena pelaksaannya secara langsung dihadiri dan dikuti Bupati Garut Rudy Gunawan serta tamu kehormatan Tokoh Budaya Jawa Barat Dedi Mulyadi yang juga Bupati Purwakarta.

Festival ini sendiri merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilaksanakan setiap setahun sekali dengan mengusung dan menyajikan  pentas seni budaya serta berbagai keaifan lokal yang tumbuh dan berkembang diwilayah kecamatan Cikelet.

Festival Seni dan Budaya Cikelet ini dinamai Festival Cipasarangan, dimana nama Cipasarangan adalah nama sebuah sungai yang melintasi Kecamatan Cikelat yang secara kebetulan kegiatan festival seni dan budaya ini sendiri digelar didekat sungai tersebut.
“Warga Cikelet memang telah menjadikan sungai Cipasarangan sebagai Icon dari daerahnya karena memang sungai yang paling strategis karena melintasi atau membelah kecamatan Cikelet ini”, kata Sarip salah seorang  panitia saat dikonfrmasi Sabtu, (9/7/2016).
Menurutnya, penyelenggaraan kali ini merupakan yang keenam  kalinya semenjak kegiatan tradisi tersebut kembali digalakan warga agar tidak punah sebagai warisan tradisi turun temurun.
“Kegiatan unggulan yang paling dinantikan oleh warga disini adalah kegiatan “Ngubek Leuwi” yang berada dialiran sungai Cipasarangan”. Ucapnya

Sementara itu Dedi Mulyadi tamu kehormatan dalam Festival tersebut mengatakan Festival Cipasarangan yang diikutinya bersama warga Cikelet Garut Selatan adalah bentuk menjaga tradisi yang patut diapresiasi.

“Mereka secara konsisten menjaga tradisi, tentu harus ada kredit point dari pemerintah atas ikhtiar yang mereka lakukan”, Ungkapnya sebagaimana ditulis diakun facebook resmi miliknya.

Menurut Dedi perhatian pemerintah penting agar warga tetap on the track dalam menjaga tradisi tanpa merasa dikucilkan oleh Negara.

“Masyarakat adat seharusnya mendapat insentif berupa bantuan peternakan, perikanan dan pertanian juga program lain yang bersifat padat karya. Tradisi terjaga, mata pencaharian tercipta”, Paparnya.

Dedi menyebutkan Dirinya bersama warga juga Bupati Garut Rudy Gunawan turun berbaur bersama warga ikut  ‘Ngubek Leuwi’ dan melakukan prosesi ‘Kawin Cai’ simbol penyatuan diri dengan air, sumber kehidupan.

“Air saja bisa kawin. Kenapa kalian masih jua hidup sendiri??”, Ucapya.

Dalam akun facebooknya, Dedi Mulyadi juga memposting beberapa foto dirimya bersama Bupati Garut dan warga Kecamatan Cikelet dalam Festival Cipasarangan.***TG

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *