PARIWISATA BUDAYA

Libur Tahun Baru 2017, Hunian Hotel di Garut Turun Hingga 30 Persen

Gapura Garut ,- Tingkat hunian hotel pada musim libur tahun baru 2017 mengalami penurunan hingga 30 persen. Selain faktor cuaca, penurunan hunian hotel merupakan dampak dari terjadinya pergeseran jembatan Cisomang di ruas jalan tol Purbaleunyi yang memaksa pengendara berih jalur kejalan arteri di Purwakarta hingga mengalami kemaceta.

Menurut Wakil Ketua Bidang Hotel dan Restoran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut, Heri Juliari Taufik kedua faktor itu membuat para wisatawan malas berkunjung ke Garut belum lagi masih ada banjir dan kemacetan sejak kawasan Rancaekek Kabupaten Bandung sebagai akses terdekat menuju Garut sejak keluar pintu tol Cileunyi.

“Faktor cuaca dan banjir di Rancaekek sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat hunian hotel di Garut. Belum lagi dampak dari pergeseran yang terjadi pada jembatan Cisomang di ruas tol Purbaleunyi,” Kata Heri, Minggu (1/1/2016).

Heri menyebutkan  data yang dihimpun PHRI, tingkat penurunan hunian hotel di Garut saat ini mencapai sekitar 30 persen dari momen yang sama pada tahun lalu. 

“Rata-rata tiap hotel masih menyisakan 15 sampai 20 kamar yang kosong akibat kurangnya tingkat kunjungan. Jika tahun lalu, tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 70 sampai 80 persen dari jumlah kamar yang ada. Berarti penurunan tingkat hunian hotel yang terjadi saat ini cukup drastis,” ungkapnya.

Heri menambahkan, pada liburan akhir tahun saat ini juga terjadi penurunan tarif hotel yang sangat drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.

” Pada tahun lalu selama musim libur akhir tahun selalu terjadi kenaikan harga tarif hingga di atas 200 persen. Namun saat ini kenaikan hanya terjadi sekitar 50 persen saja karena kurangnya pengunjung,”sebutnya.

Penurunan tersebut lanjut Heri, bagi para pengusaha hotel di Kabupaten Garut merupakan pukulan yang kurang menguntungkan.

“Untuk mencegah terulangnya hal yang sama pada tahun berikutnya, kami berharap pemerintah bisa memberikan solusi alternatif,”harapnya.

Solusi alternatif tersebut tambah Heri agar tingkat kunjungan dan tingkat hunian hotel tidak terus menurun. 

“Misalnya kembali melakukan sosialisasi penggunaan jalan alternatif seperti Cijapati atau jalur alternatif lainnya,” Pungkasnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *