Gapura Ciamis ,- Pesona Jagir Festival dalam rangka menayambut bulan suci Ramadhan 1438 H sukses digelar dengan meriah menampilkan karnaval budaya serta helaran kesenian rakyat. Jagir festival juga menampilkan festival nasi liwet yang sukses mejadi salah satu daya Tarik wisata bagi wisatawan domeskit maupun mancanegara.
Kemeriahan dalam Jagir festival terihat dari ribuan warga yang tumpah ruah menyemut mengikuti kegiatan yang secara khusus dimaksudkan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1438 H.
Dengan mengenakan pakaian adat nusantara para peserta berbaur dengan warga masyarakat umum lainnya berjalan kaki mengelilingi Desa Jayagiri, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sejumlah peralatan membawa ikan tradisional degan berbagai alat musik tradisional serta seni Bebegig Khas ciamis sebagai seni tradisi pengusir hama tampak melengkapi Karnival kendaraan hias yang tidak kalah menariknya menjadi tontonan unik para pengungjung festival tersebut.
Pentas Kesenian rakyat khas Jawa Barat tidak luput menjadi salah sajian kesenian menarik mulai pentas Bebegig Sukamantri, wayang landing, Kuda Bajir, Reak adan sejumlah atraksi seni lainnya memberikan warna kekhasan festival di tatar Galuh Ciamis.
Pesona Jagir festival yang didukung Kementrian Pariwisata merupakan tahun ketiga terselenggara yang dipusatkan di Desa Jayagiri kecamatan Panumbangan Ciamis. Desa yang berada dibawah kaki Gunung Syawal tersebut telah disulap menjadi desa wisata unggulan.
Deputi Menteri Pariwisata Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti beserta pejabat Kabupaten Ciamis dan para tokoh masyarakat turut serta larut memainkan Terektek alat permainan tradisional anak berbahan bambu. Secara serentak 500 Terektek dibunyikan massal bersama warga para peserta helaran.
Pentas Kesenian reak yang berasal dari Bandung menjadi salah satu pentas yang mendapatkan antusias penonton. Pentas kesenian daerah sunda ini melibatkan dua orang turis mancanegara asal Australia dan Korea.
Setelah pawang Reak melakukan ritual tertentu sesuai dengan adat dan keyakinan dalam pentas sei reak tersebut, tiba-tiba kedua warga negara Asing yang menjadi pemain pentas seni itu langsung bergerak secara alami dan menari mengikuti ritme musik tradisional yang menjadi pengirngnya.
Sementara itu kesenian Bebegig khas Sukamantri Ciamis yang sudah dikenal di Tingkat Nasional menampilkan atraksi tarian Bebegig berkostum seberat 40 kilogram. Tak heran jika semua penonton berdecak kagum dan terpukau.
Atraksi teatrikal dari pemain wayang raksasa setinggi empat meter dalam rangkain seni Bebegig tersebut membawakan alur cerita peperangan antara kebaikan dan kejahatan.
“Pesona Jagir festival merupakan potensi pariwisata berbasis masyarakat pedesaan yang mengangkat unsur seni dan budaya dalam kegiatannya.” Kata Esty Reko Astuti Deputi Menteri Pariwisata Bidang pengembangan Pariwisata Nusantara saat dimintai tanggapannya.
Menurutnya kreatifitas warga dalam mengolah pertunjukkan seni dan budaya serta tradisi ternyata mampu menjadi magnet wisatawan baik lokal dan Mancanegara.
“Selain potensi alam yang sangat menunjang ternyata masyarakat sekitar di Jaya Giri ini telah sangat mengerti dan memahami bagaimana mengelola seni budaya dan tardisi menjadi tontonan yang menarik,”ungkapnya.
Bagi sejumlah warga setempat yang ini berada diperantauan ternayat kehadiran festival jagir membuat meraka pulang kampong dan menikmati sajian kegiatan seni budaya tersebut untuk melepas kangen dengan kelaurga dan kerabat dikampung halaman.
“Event ini mampu menjadi wadah silaturahmi dan mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Saya berharap Ciamis kedepan mampu melahirkan desa wisata yang mendunia dengan sejumlah atraksi seni dan budaya khas tatar Galuh Ciamis,” Ujar H. Soleh salah seorang warga yang datang dari perantauan untuk menyaksikan kegaiatn jagir festival.
Menurutnya festival kuliner dengan lomba nasi liwet pun menjadi daya tarik tersendiri bagi dirinya dan para pengunjung lainnya untuk secara langsung mencicipi aneka ragam masakan tradisional yang melegenda.
“Sesi makan bersama menjadi salah satu segmen event yang sagat menarik dan membuat para pengunjung semakin merasa lengkap berada dalam festival seni dan budaya ini,”Tukasnya.
Bagi warag sekitar lokasi kegiatan sesi makan bersama lebih dimaknai sebagai bentuk pelestarian tradisi munggahan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang akan dijalani selama satu bulan penuh.***Dedi Kuswandi