PENDIDIKAN

Kekurangan Ruang Kelas, Siswa SD Belajar di Teras Sekolah

Gapura Garut,- Kurangnya ruang kelas karena terbatasnya bangunan Sekolah yang dimiliki, membuat  puluhan siswa di SDN Mekarasih 04, di Kampung Legok, Kecamatan Malangbong, Garut, Jawa Barat, terpaksa  belajar di lantai ubin teras depan ruang kelas yang ada.

Sejauh ini, sekolah tersebut hanya memiliki tiga unit ruangan, yaitu dua ruangan untuk belajar dan satu ruangan lainnya difungsikan sebagai kantor bagi para Guru dan Kepala Sekolah.

Menurut Kepala Sekolah SDN Mekarasih 04 Atin Kuraesin,  para siswanya sebagian terpaksa harus belajar di teras atau di luar ruangan karena ruang kelas tidak mencukupi.

“Mereka yang belajar diteras itu adalah siswa kelas II  sebanyak 32 orang, biasanya mereka belajar di halaman dari pukul 07.30 WIB hingga 10.00 WIB, kemudian baru masuk ke dalam ruangan setelah seluruh siswa kelas I pulang bubaran sekolah,” Ungkap Atin, Rabu (22/10/2014).

Atin menjelaskan, jika murid kelas II harus belajar dilantai teras depan ruangan kelas, sementara para siswa kelas I, III, IV,V, dan VI harus berbagi ruangan satu sama lain saat belajar berlangsung.

“Jumlah keseluruhan siswa dari kelas I hingga VI sebanyak 156 orang. Sementara ruangan yang ada hanya tiga unit. Makanya agar cukup bisa menampung siswa belajar, tiga ruangan di sekolah kami ini disekat,” ujarnya.

Pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, para siswa kelas I yang berjumlah 20 orang digabung dengan 25 orang siswa kelas III. Penggabungan serupa juga dilakukan untuk para siswa kelas IV sebanyak 25 orang dengan 28 siswa kelas V.

“Sementara untuk siswa kelas VI sebanyak 26 orang harus belajar di kantor sekolah apa adanya,” ucapnya.

Atin mengakui, pihaknya telah berkali-kali menyampaikan proposal permohonan bantuan pendirian ruang kelas baru kepada pemerintah, melalui UPTD Disdik Kecamatan Malangbong. Namun kabar atas harapan mereka belum juga dijawab pemerintah.

“Kami pernah mendengar selentingan informasi bahwa SDN Mekarasih 04 akan menerima bantuan. Akan tetapi pada kenyataannya informasi itu tidak benar. Pihak UPTD pun pada akhirnya mengumumkan ada lima SD penerima bantuan di 2014 ini. Sayangnya, sekolah kami tidak termasuk di dalamnya,”Paparnya.

Sementara itu, pihak Komite Sekolah SDN Mekarasih 04, Dodo Karman, menyayangkan lambannya respon pemerintah terkait pemberian bantuan bangunan ruang kelas untuk sekolah mereka. Dodo sendiri mengaku sudah menghibahkan tanah miliknya di dekat sekolah untuk dibangun sebagai ruang kelas.

“Kami ingin mempertanyakan janji Dinas Pendidikan (Disdik) yang akan memberikan ruang kelas baru. Tanah atau lahan hibah untuk ruangan kelas yang baru nanti sudah ada. Bahkan warga Kampung Legok dan salah satu perusahaan di dekat sini sudah iuran menyisihkan uangnya demi membangun sekolah. Tapi pemerintah tidak juga merespon,” Tegasnya.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *