PENDIDIKAN

Mahasiswa IPB Melatih Warga Garut Membuat Pupuk Kompos

Perpoto bersama para Mahasiswa KKN-P IPB di Desa Salam Nunggal masing-masing : Ibrahin Noor Hakim, Aisyah Nurlita Utami, Nadia Permata Sari Putri dan Nurul Linda, Damara Liana, Mia Ayu Wardani ,Ade Surya Kusumah, Foto Kus
Perpoto bersama para Mahasiswa KKN-P IPB di Desa Salam Nunggal masing-masing : Ibrahin Noor Hakim, Aisyah Nurlita Utami, Nadia Permata Sari Putri dan Nurul Linda, Damara Liana, Mia Ayu Wardani ,Ade Surya Kusumah, Foto Kus

Gapura Garut ,- Kuliah Kerja Nyata Berbasis Profesi (KKN-P) yang dilaksanakan tujuh  orang Mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB)tahun 20015 di Kabupaten Garut mengambil lokasi di Desa Salamnunggal, Kecamatan Leles Kabupaten Garut.

Ke tujuh mahasiswa yang melakasanakn kuliah kerja tersebut berasal dari beberapa jurusan diantaranya,  jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan ( ESL), Jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen, Jurusan Ekonomi Pembangunan serta Jurusan Peternakan.

Menurut Ibrahim Noor Hakim, Ketua kelompok  KKN-P  IPB tersebut saat  ditemui mengatakan  pengabdian pihaknya kepada masyarakat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini akan berlangsung   selama satu bulan lebih yang dimulai tanggal 29 Juni sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015.

“Ada empat program yang kami lakukan disini,  diantaranya, pembuatan  pupuk kompos yang bahan dasarnya kotoran sapi, penyuluhan kesehatan  dilingkungan  pada para siswa SDN Salamnunggal 01-.02 dan 03 .tentang kebersihan  dan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah beraktifitas serta membiasakan membuang sampah pada tempatnya”, Kata Ibrahim, Selasa (25/8/2015).

Menurutnya, pemahaman sanitasi bersih  ini harus dibiasakan sejak usia dini oleh karennya yang menjadi sasaran dari KKN yang mereka lakukan dalam bdang penyuluhan kesehatan lingkungan mencoba menjangkau anak-anak usia sekolah.

“Kami berharap agar kebiasaan hidup bersih yang kami tanamkan kepada anak-anak SD Salamnunggal ini terus terbawa hingga dewasa, baik di lingkungan keluarga  maupun di masyarakat”, Ungkapnya.

Ibrahim menambahkan, bentuk penyuluhan lainnya adalah dengan memberikan pelatihan kepada warga bagaimana tata cara membuat pupuk kompos berbahan kotoran sapi.

“Kami juga memberikan pelatihan kepada warga bagaimana mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos yang sangat bermanfaat dimana pupuk kompos dari kotoran sapi dapat mmperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan,  memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai,  menambah daya ikat tanah terhadap air dan unsur-unsur hara tanah, serta banyak lagi manfaat lainnya.”, Tuturnya.

Sementara itu para warga yang mengikuti kegiatan tersebut sangat antusias mengingat potensi kotoran sapi di Desa  Salamnunggal sangat mudah dijumpai, sehingga warga menilai pelatihan kemampuan membuat pupuk kompos dari kotoran sapi ini akan sangat bermanfaat untuk kegiatan pertanian mereka.***Kus Kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *