PENDIDIKAN

PHRI Dukung Para Pedekar Muda Teknologi Garut di Ajang ICT Award

steamclub

Gapura Garut ,- Jajarang Pengurus PHRI Garut memastikan pihaknya akan mensuport dan membantu penuh perjuangan para peneliti muda yang sedang beradu keratifitas dan inovasi di ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2015 di Jakarta. Ajang perhetakan para teknokrat muda tersebut digelat Kementrian Komunkasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia.

Sebelumnya para pejuang muda terknologi Kabupaten Garut tersebut sempat terganjal oleh minimnya anggaran akomodasi untuk terus melaju  di ajang INAICTA tersebut setelah berhasil merebut tiket emat 8 besar ITC Award.

Ketiga Bocah cerdas tersebut masing-masing Rafli Muhamad Ridhwan (SMPN 2 Garut), Muhammad Raka Saepulloh (SMPN 1 Leuwigoong) dan Fazil Fauzi Hidayat (Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah). Mereka kini dipastikan akan terus melaju dievent teknologi bergensi tersebut setelah melalui situs Steamclub.web.id melakukan penggalangan dana guna memuluskan kemapuan mereka sebagai nominator 8 besar INAICTA kategori SD-SMP lewat aplikasi Buku Tamu Android unggahannya.

Untuk memastikan mereka melaju dievent tersebut pengurus PHRI Garut juga telah membantu menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan akomodasi mereka.

“Kami juga sangat terenyuh mendengar kabar tersebut, sehingga bersama teman-teman di PHRI kami juga akan  berusaha mensupport kekurangan akomodasi mereka”, Kata Ifran S. Kusuma Bendahara PHRI Garut, Sabtu (6/9/2015).

Irfan memastikan mereka para bocah berbakat dalam bidang teknologi tersebut harus terus melaju dan tidak boleh berenti gara-gara tidak ada anggaran untuk meneruskan berjuang dievent tersebut.

“Pokoknya kita harus bantu, mereka sedang berjuang mengharumkan nama kabupaten Garut, mereka adalah penerus teknokrat negeri ini dimasa mendatang”, Ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, mereka sempat dibingungkan dengan sulitnya mendapatkan akomodasi untuk datang ke Jakarta demi menunjukkan kreasi digital mereka di fase penjurian INAICTA tahap II, karena terbatasnya kemampuan orang tua mereka untuk membiayai mereka.

Meski sekedar untuk ongkos dan biaya akomodasi selama di Jakarta yang nilainya tidak seberapa hanya 4,2 juta rupiah, namun ternyata masih menjadi salah satu batu sandungan mereka untuk melenggang mulus sebagai teknokrat masa depan negeri ini.

Melalui situs Steamclub.web.id mereka mempersilahkan siapapun yang ingin membantu, maka dapat menyumbang ke rekening yang tertera di web tersebut.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *