PENDIDIKAN

Jika Kisruh Tak Selesai Hingga Desember 2015, Tiga PTS di Banjar Akan Ditutup

Kegiatan Wisuda Mahasiswa STISIP Bina Putra Banjar, foto Hermanto
Kegiatan Wisuda Mahasiswa STISIP Bina Putra Banjar, foto Hermanto

Gapura Kota Banjar ,- Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang menonaktifkan tiga sekolah tinggi di Kota Banjar, Jawa Barat  masih terus berlangsung. Ketiga sekolah tinggi tersebut yakni Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Ilmu Politik (STISIP) Bina Putera Banjar, STIT Bina Putera Banjar, dan STIKES Bina Putera Banjar.

Jika masih belum menyelesaikan atau memperbaiki apa yang dipermasalahkannya, sampai batas waktu 31 Desember 2015, maka ketiga sekolah tinggi tersebut akan ditutup.

Demikian sebagaimana disampaikan Asesor Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Prof. Paulus Israwan Setioko. Menurut Paulus  terkait perguruan tinggi yang dinonaktifkan, rata-rata  dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, diantaranya akreditasi, pengelolaan aset, dan pelaporan kegiatan belajar mengajar yang tidak dilaporkan.

“Jika sampai akhir Desember 2015 tidak memperbaiki permasalahannya, maka perguruan tinggi tersebut akan ditutup,”Ungkapnya kepada wartawan disela-sela kegiatan wisuda STISIP Bina Putera Banjar baru-baru ini.

Paulus menyarankan, agar pihak yayasan dan lembaga untuk duduk bersama dalam menyelesaikan masalah aset, sehingga jangan sampai melebihi batas penonaktifpan Perguruan Tinggi tersebut.

“Jangan sampai melebihi batas waktu yang telah ditentukan, sehingga nantinya akan berimbas pada penutupan ketiga perguruan tinggi ini,”imbuhnya.

Namun, Paulus menegaskan bahwa penonaktifpan tiga perguruan tinggi ini tidak berpengaruh pada legalitas ijazah lulusan yang saat ini telah lulus.

“Meski dinonaktifkan, namun tidak berpengaruh dengan legalitas ijazah yang sudah lulus, karena hal ini bersangkutan dengan akreditasi perguruan tinggi yang masih berjalan,”tandasnya.

Sementara itu Ketua STISIP Bina Putera Banjar Husen Ruchaendi mengatakan bahwa pihak STISIP akan berunding dengan STIT dan Stikes untuk secepatnya memecahkan masalah, dan akan melaporkan ke Dikti apa yang menjadi kekurangannya diantaranya rasio dosen, aset, dan supaya tiga Perguruan Tinggi ini berada dalam satu Yayasan.

“Kami akan secepat mungkin berunding dengan STIT dan STIKES untuk menyelesaikan permasalahannya, dan mengambil suatu kesepakatan untuk bernaung didalam satu yayasan,”ujarnya kepada wartawan.

Husen menambahkan, bahwa dalam penonaktifan ini tidak ada masalah dengan kegiatan perkuliahan, dan kegiatan wisuda pun tetap berjalan. Menurutnya penonaktifan ini hanya untuk online sedangkan untuk secara manual sudah dilaporkan ke Dikti.

“Tidak ada masalah dalam kegiatan wisuda ini, dan perkuliahan pun tetap berjalan seperti biasa,”imbuhnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) menonaktifkan sebanyak 243 perguruan tinggi di Indonesia. Sebanyak 27 perguruan tinggi diantaranya dari Jawa Barat termasuk tiga perguruan tinggi di Kota Banjar yakni STISIP Bina Putera Banjar, STIT Bina Putera Banjar, dan STIKES Bina Putera Banjar.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *