PENDIDIKAN

Disdik Garut Gelar Ujian Paket C Bersamaan dengan UN

Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi

Gapura Garut ,- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut siap menggelar Ujian Kejar Paket C. Pelaksanaan ujian kesetaraan itu dilakukan bersamaan dengan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat.

“Pada 4 April itu, selain menggelar UN tingkat SMA dan sederajat, kami juga menggelar Ujian Kejar Paket C. Pelaksanaannya di SMPN 1 dan 2 Garut, dengan jumlah peserta Ujian Kejar Paket C sekitar 2.000 orang,” kata Kepala Disdik Kabupaten Garut, Mahmud, Selasa (29/3/2016).

Distribusi soal Ujian Kejar Paket C, tambah Mahmud, bersamaan dengan pengiriman soal UN tingkat SMA, yaitu dijadwalkan tiba di Kabupaten Garut pada Jumat 1 April 2016. Mahmud mengatakan mekanisme pengiriman soal tersebut mendapat pengawasan ketat dari aparat Polda Jawa Barat.

“Dikawal dan diawasi langsung oleh aparat Polda Jabar. Kemudian diserahterimakan kepada kami dan Polres Garut di titik bongkar Kantor Disdik Garut,” ujarnya.

Dia menjelaskan, partisipasi aparat keamanan dalam setiap pelaksanaan ujian masih dilibatkan meski penentuan kelulusan ujian saat ini ditentukan oleh pihak sekolah. “Kelulusan sekarang itu yang menentukan sekolah, tapi bukan berarti pengawasan mengendur. Kita tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Beberapa waktu lalu saja kami sudah melakukan rapat bersama jajaran Polres Garut,” imbuhnya.

Soal-soal ini kemudian akan didistribusikan sesuai tingkatan sekolah. Untuk tingkat SMA, soal-soal dibongkar terlebih dahulu di SMAN 11 Garut.

“Untuk tingkat SMK dibongkar di SMKN 1 dan tingkat Aliyah di MAN 1 Garut,” ucapnya.

Terkait pelaksanaan UN tingkat SMA dan sederajat, Mahmud menyebut jumlah siswa yang tercatat menjadi peserta berjumlah sebanyak 26.816 orang. Sebagian siswa di antaranya, yakni 3.901 siswa, merupakan peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“Di Garut, jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK bertambah bila dibandingkan dengan tahun kemarin. Tahun lalu itu hanya tiga sekolah, sementara sekarang menjadi 11 sekolah, dengan perincian sebanyak sembilan sekolah pada tingkat SMA sederajat dan dua sekolah tingkat SMP,” paparnya.

Dia mengungkapkan, sekolah yang menggelar UNBK ini masih terbatas untuk sejumlah sekolah di kawasan perkotaan Garut. Selain terbentur sarana, keterbatasan jumlah sekolah yang menggelar UNBK ini disebabkan oleh jaringan internet di kawasan pelosok.

“Kedepannya kami ingin semua sekolah di Garut bisa UNBK. Tapi dikembalikan lagi kepada kemampuan sekolahnya. Bagaimanapun juga, pihak sekolah mesti menyiapkan sarana penunjangnya. Misalnya mereka harus memiliki komputer dari satu pertiga jumlah siswanya. Belum lagi persoalan jaringan listrik dan internet,” ujarnya.

Mengenai kepastian sarana penunjang pelaksanaan UNBK, Mahmud menjamin tidak akan ada gangguan dari sisi ketersediaan pasokan listrik dan jaringan internet di wilayah perkotaan Garut. “Itu semua sudah dipersiapkan. Kami sudah koordinasi dengan PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik selama ujian berlangsung. Sementara jaringan, sudah ditangani langsung pemerintah pusat,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Seksi SMK Disdik Kabupaten Garut Ikin Sodikin mengatakan, sembilan sekolah tingkat SMA dan sederajat yang menjadi penyelenggara UNBK adalah SMKN 1 Garut dengan jumlah 745 siswa, SMKN 3 Garut 346 siswa, SMKN 4 Garut 444 siswa, SMKN 9 Garut 357 Siswa, SMKN 10 Garut 255 siswa, SMK YPPT 533 siswa, SMAN 1 Garut 457 siswa, SMAN 11 Garut 452 siswa dan MAN 1 Garut 312 siswa.

“Untuk SMP yakni SMPN 1 Garut 356 siswa dan SMPN 2 Garut 325 siswa. Totalnya ada 681,” ujarnya.

Adapun total siswa SMP/MTS yang akan mengikuti UN sebanyak 50.030 orang, sedangkan siswa SD/MI 55.240 orang. Pelaksanaan UNBK tingkat SMA akan dilaksanakan pada 4 sampai 6 April.

“Sedangkan tingkat SMP pada 9 sampai 11 Mei dan tingkat SD 16 sampai 18 Mei,” tukas Ikin.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *