PENDIDIKAN

277 Siswa SMA/SMK Korban Banjir Garut Menerima Satunan MKKS Jabar

Dadang Johar Arifin Kepala MKKS SMK Kabupaten Garut saat menyerahkan santunan, foto Yuyus
Dadang Johar Arifin Kepala MKKS SMK Kabupaten Garut saat menyerahkan santunan, foto Yuyus

Gapura Garut ,- Sebanyak 277 korban banjir bandang Garut yang menjadi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta di Kabupaten Garut mendapatkan santunan yang berasal dari sumbangan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Jawa Barat.

Dadang Johar Arifi selaku Ketua MKKS SMK Kabupaten Garut, mengatakan, sumbangan yang diberikan pihak MKKS Jawa Barat dari hasil sumbangan sebesar Rp 124 Juta langsung dibagikan kepada siswa yang terdampak banjir bandang. Sumbangan dari MKKS SMK Jabar tersebut secara simbolis diterima Sabtu 1 Oktober 2016 lalu.

“Sumbangan kita berikan langsung ke siswa, biar mereka bisa merasakan langsung bantuan yang diberikan,” Kata Dadang, Selasa (4/10/2016)

Pembagian bantuan lanjut Dadang dibagikan dalam 4 kategori, yakni terdampak rusak rumah ringan, sedang, berat dan rusak berat disertai ada keluarga yang meninggal.

Tercatat ada 113 siswa terdampak rusak ringan, 127 siswa sedang, 33 siswa rumahnya hanyut, 4 siswa rumahnya rusak berat dan ada sanak keluarga yang meninggal dunia.

Bagi korban yang rumahnya mengalami rusak ringan masing-masing diberikan santunan sebesar Rp.250 ribu, rusak sedang Rp 400rb, rusak berat Rp 1 juta, rusak berat dan ada keluarga meninggal dunia sebesar Rp 2 juta.

“Atas nama MKKS Jawa Barat kita berikan langsung bantuan kepada para korban. Kita berharap uang yang diperbantukan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak digunakan pada hal-hal yang tidak perlu,” ujar Dadang.

Anggita, salah seorang korban yang merupakan siswi SMKN 1 Garut kelas X Farmasi mengucapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh MKKS SMK Jabar. Uang santunan yang diterimanya akan digunakan untuk bekal sekolah sehari hari, karena untuk bantuan seragam dan keperluan sekolah lainnya dirasa cukup.

“Ada beberapa posko bantuan yang datang ke kampung saya, mereka memberikan peralatan sekolah yang dibutuhkan, yang biasa saya gunakan sehari hari. Namun untuk seragam batik dan baju olahraga belum saya dapatkan, karena masing masing sekolah pasti beda coraknya,” ujar Anggita.***Yuyus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *