PENDIDIKAN

Kisruh PPDB, Antarkan Ardi Restu Siwa Miskin Masuk Sekolah Favorit

Ardi Restu Fauzi, 15 tahun, tak pernah bermimpi bisa diterima di SMAN 3 Purwakarta, salah satu sekolah favorit di Purwakarta,foto Alex

Gapura Purwakarta ,- Kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB di tingkat SMA Negeri, Khususnya bagi SMA Negeri favorit di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, memunculkan stigma yang identik dengan uang pelicin untuk meloloskan calon siswanya.

Kondisi tersebut tentu saja membuat ciut dan dihantui rasa khawatir bagi keluarga miskin yang ingin menyekolahkan anaknya.

Namun bagi Ardi Restu Fauzi anak keluarga miskin ini tetap optimis dan akhirnya berhasil lolos diterima disekolah SMA Favorit yang selaman ini menjadi incaran para calon siswa.

Ardi Restu Fauzi, 15 tahun, tak pernah bermimpi bisa diterima di SMAN 3 Purwakarta, salah satu sekolah favorit di Purwakarta, Jawa Barat.

Anak kedua dari 7 bersaudara pasangan Hidayat dan Lilis, Warga Kampung Pasar Senen Kelurahan Nagri Kaler ini, sempat putus harapan untuk bisa melanjutkan sekolah saat orang tua mengaku tak sanggup membiayai kejenjang lebih tinggi. Ditambah nilai NEM Ardi pun rendah.

“Bapak bilang sudahlah Ardi kubur ambisimu untuk melanjutkan ke SMA. Bapakmu yang buruh kuli bongkar muat tak punya uang banyak untuk menyekolahkanmu,” Kata Ardi menirukan seruan bapaknya, dirumahnya Rabu (12/07/2017).

Tapi tak disangka, keberuntungan menghampiri Ardi. Pihak sekolah SMAN 3 Purwakarta yang berada tidak jauh dari rumah gubuk berdinding bilik bambu yang di tempati Ardi bersama keluarganya, menawari agar siswa lulusan SMP Pasundan itu tetap bersekolah. SMAN 3 memberi alokasi untuk keluarga tidak mampu. Dan, Ardi pun diterima menjadi peserta didik baru di SMAN 3 Purwakarta.

“Alhamdulillah, saya senang sekali. Terima kasih SMAN 3,” ucap Ardi haru.

Kepsek SMAN 3 Purwakarta Hj Emma Sukmasih mengatakan, pihaknya memprioritaskan warga setempat dan  tidak mampu untuk menyekolahkan anak disekolahnya.

“Pada PPDB online tahun ini kita menyelenggarakan seleksi akademik dan non akademik. Salah satunya dialokasikan 20 persen untuk warga setempat tidak mampu diantaranya siswa Ardi ini,” jelas Emma.

Menurutnya, tahun ini gelombang peserta didik baru yang masuk ke sekolahnya 758 pendaftar dan keterima 360 calon peserta didik baru.***Alex

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *