PENDIDIKAN

Rekomendasi Hilang, Siswa Berprestasi Ini Gagal Masuk SMP Favorit

Orang tua siswa berprestasi menunjukan bukti prestasi anaknya dalam bidang Karateka, foto Alex

Gapura Purwakarta ,- Karateka berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat, gagal masuk SMPN 3 Purwakarta, Jawa Barat, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017. 

Kegagalan tersebut diduga akibat hilangnya surat rekomendasi siswa berprestasi oleh pihak sekolah. 

Awalnya, Indri Zahra Andriyanthi yang merupakan anak pasutri Yanti Nurdianti dan Andri Maulana, ini optimistis anaknya akan mudah diterima sekolah pilihannya itu. Apalagi, ketika mendaftar pihak sekolah mengapresiasi segudang prestasi yang mengharumkan nama Purwakarta.

“Ketika itu pihak sekolah meminta untuk ke dinas pendidikan dan membuat surat rekomendasi tentang siswa berprestasi. Kami pun langsung ke dinas dan mendapatkan surat yang diminta sekolah dan langsung diserahkan bersama berkas pendaftaran ke SMPN 3,” ungkap Yanti Nurdianti, Kamis (13/7/2017).

Namun, alangkah kagetnya ketika hasil PPDB di buka ternyata anaknya tidak lulus. Karena penasaran atas ketidaklulusan itu, dia kemudian komplain ke pihak sekolah. Bukan jawaban memuaskan yang didapatnya, tapi malah membuatnya jengkel. Bagaimana tidak, surat rekomendasi siswa berprestasi ternyata sudah raib entah kemana. 

Dia menjelaskan, pihak sekolah ternyata tetap berkelit dengan kejadian itu. Salah satu alasan yang muncul adalah bahwa atlet karate belum bisa diakomodasi sehubungan tidak adanya ekstra kurikuler karate di SMPN 3. 

“Kami tidak terlalu komplain soal kegagalan anak saya yang gagal masuk SMPN 3. Tapi soal sikap yang berbeda pihak sekolah saat pendaftaran dengan ketika dibukanya PPDB. Selain hilangnya surat rekomendasi itu,” sesalnya.

Sementara itu Kabid Dikdas, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Kusnendar meminta persoalan tersebut tidak petlu digeneralisasi. Karena mungkin saja, persoalan itu akibat human error.

“Pada saat itu berkasnya pun banyak, bisa saja terbawa oleh orang lain. Tapi nanti akan kami tanyakan ke bidang akademik dan bidang pembinaan guru,”ungkap Kuesnendar kepada wartawan.***Alex

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *