Gapura. Harga Gas elpiji ukuran 12 kilogram ditingkat pengecer di Garut, minggu (14/12), melambung tinggi dari harga eceran semula Rp..77.000,- kini menjadi Rp. 90.000,- per tabung. Kenaikan yang telah berlangsung lebih dari sepekan ini, membuat omset penjualan menurun dan dikeluhkan para konsumen, apalagi diperparah dengan pasokan yang langka dan dibatasi dari pihak agen Gas elpiji itusendiri.
Akibat tingginya harga, penjualan pun kini didominasi oleh tabung Gas elpiji ukuran 3 kilogram, meskipun pada kenyataannya Gas elpiji ukuran 3 kilogrampun mengalami nasib sama selain harga naik juga mulai langka dipasaran. Pengecer mengeuhkan cukup kesulitan untuk mendapatkan pasokan Gas elpiji dari agen.
Keluhan akan persoalan Gas elpiji tersebut salah satunya muncul dari penjual Gas elpiji di kawasan jalan terusan Pembangunan, kecamatan Tarogong Kidul, Garut. Pihaknya mengaku sejak dua minggu lalu, harga Gas elpiji ukuran 12 kilogram naik menjadi rp.90.000, padahal sebelumnya harganya hanya Rp. 77.000,- per tabung.” Bagi kami sangat merugikan karena omset langsung turun bahkan kamipun direpotkan dengan sulitnya mendapatkan pasikan dari agen”, keluh elah salah seorang penjual Gas elpiji.
Menurut Ny. Elah omset penjualan mengalami penurunan hingga lima puluh persen, bahkan harganya kini terbilang cukup tinggi dan banyak dikeluahkan pembeli. “ agen pun membatasi pembelian, kami hanya bisa mendapatkan sekitar 20 hingga 25 tabung setiap pembelian, padahal sebelumnya tak pernah dibatasi,” keluhnya
Elah juga berharap kondisi ini tidak terus berlanjut dan harga Gas elpiji segera kembali normal seperti semula.***