Gapura, Jalan penghubung Garut-Bandung yang terputus total akibat tergerus longsor di kecamatan Cisewu Garut selatan, hingga kini Sabtu (21/12), sama sekali masih belum bisa dilewati warga. Kondisi tersebut membuat warga, akhirnya nekat menembus jalur longsor yang sangat berbahaya.
Warga beramai-ramai menggotong sepeda motor menyisir tebing di sekitar tanah longsor. Menurut warga mereka terpaksa melakukan hal tersebut karena harus tetap beraktivitas agar perekonomian tetap jalan. Perlu diketahui sebagian besar warga dikampung cikawung kecamatan Cisewu sangat bergantung pada akses jalan yang menghubungkan mereka dengan Kabupaten Bandung dimana mereka biasa bekerja dan mencari nafkah.
Seperti yang dilakukan Damar (47) salah seorang warga yang mengaku terpaksa mengambil resiko dengan melintas di tebing di sekitar longsor.” Saya terpaksa mengambil jalan pintas ini karena jika harus memutar arah menggunakan jalur alternatif melewati arah bandung maka akan memakan jarak tempuh tiga kali lipat lebih jauh dari jarak tempuh biasanya”, jelasnya
Lumpuhnya perekonomian warga dibenarkan Camat Kecamatan Cisewu Drs. Caca Rifai saat dijumpai dolokasi longsor. Menurut Caca, pasca longsor yang memutuskan akses satu-satunya jalur penghubung sejumlah kecamatan di Garut selatan dengan kabupaten Bandung praktis warga yang mencari nafkah menjadi sangat terganggu.
Caca mengakui pihaknyapun baru menerima bantuan 2 kwintal beras dari pemkab Garut, untuk upaya tanggap darurat bagi warganya yang mengungsi akibat rumahnya terkena longsor.
Sementara itu menurut Caca, perbaikan jalan yang terputus akibat longsor diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama ,” Saya kira perbaikan jalan yang terputus ini akan memakan waktu lama, karena harus membuat jalan baru sebab jalan yang lama habis terbawa longsor akibat gerusan air sungai Cikawung”.paparnya
Warga dan pihak pemerintah setempat kini masih menunggu langkah-langkah perbaikan jalur penghubung yang putus tersebut agar secepatnya warga bisa melaluinya seperti biasanya.***jmb