PERISTIWA

Ratusan Warga Demo Tutup Paksa Pabrik Pakan Ternak

Gapura, Ratusan warga dikeluarahan Sukamenteri kecamatan Garut kota,Kabupaten Garut melakukan aksi unjuk rasa selasa siang(4/2/2014) meminta pihak terkait metutup paksa pabrik pakan ternak milik salah satu perusahaan asal Korea yang mengeluarkan bau tidak sedap sehingga membuat tidak nyaman warga sekitar.

Kerumunan warga langsung merangsek mendekati lokasi pabrik yang berada dikampung Copong Kelurahan sukamentri, kecamatan Garut Kota. Warga mengaku kesal karena semenjak beroprasi beberapa tahun lalu keberadaan pabrik tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar karena mengeluarkan bau tidak sedap.”Sejak awal berdiri juga pabrik ini telah membuat kami yang berada tidak jauh dari lokasi tidak nyaman karena setaip hari harus mencium bau busuk yang kadang sangat menyengat sepeti bau bangkai”. Ungkap Dede salah satu tokoh warga setempat

Dede dan sejumlah perwakilan warga tetap bersikeras agar pabrik tersebut secepatnya ditutup dan dipindahkan dari lokasi tersebut. Warga juga kesal karena protes warga selama ini tidak pernah dengar oleh pihak perusahaan, bahkan pihak pemerintah terkait juga tidak pernah tegas dalam menyikapi keberadaan pabrik tersebut .”pokoknya ini sikap warga paling final, jika masih saja tidak ditutup dan pindah dari lokasi kami maka kami warga akan bertindak dengan cara kami masing-masing”.tegas Dede menambahkan.

Sejumlah petugas kepolisian terus mengawal kerumunan warga pengunjuk rasa dan memberikan pengarahan agar warga tidak berbuat anarkis.”Kami jamin akan melakukan yang terbaik untuk warga makanya polisi langsung datang ke lokasi agar tidak terjadi terus konflik berkepanjangan antara warga dengan perusahaan.”ungkap kapolres Garut AKBP Arief Rachman dihadapan kerumunan pengunjuk rasa.

Kapolres Arief menambahkan petugas Kepolisian hanya berusaha mengamankan agar tidak terjadi konflok berkepanjangan antara pihak pengusaha dengan warga, karena keberadaan pabrik telah terlebih dahulu disegel oleh Satpol PP pemda Garut.”Kami akan mengamankan berdasarkan segel yang telah dipasang Satpol PP yang berisi larangan beroprasi bagi pabrik ini, artinya memastikan bahwa pabrik benar-benar sudah tidak beroprasi lagi”.paparnya

Arief sempat menyayangkan karena tidak ada satupun petugas dari Satpol PP saat warga menggelar aksi unjuk rasa padahal, pabrik tersebut telah dinyatakan ditutup atau tidak boleh beroprasi lagi.

Sementara itu, sejauh ini pihak perusahaan sendiri mengaku telah menghentikan operasi pabrik tersebut semenjak dua minggu yang lalu.”kami telah mebgentikan opasional pabrik ini sejak dua minggu lalu pak”. Kata Ny. Enur perwakilan perusaan saat dijumpai warga pengunjuk rasa dilokasi pabrik.

Ny. Enur memastikan jika keberadaan truk dan para pegawai selama ini didalam pabrik hanya untuk membereskan barang barang serta menghabiskan sisa stok bahan baku.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *