Gapura, Jembatan gantung atau rawayan sepanjang seratus meter di kecamatan Pakenjeng kabupaten Garut terputus setelah diterjang banjir bandang akibat luapan sungai Cikandang pada senin (15/4/2014). Putusnya jembatan yang menghubungkan sedikitnya tujuh desa membuat para warga didaerah tersebut terancam terisolir.
Selain menyapu sebelas mahasiswa universitas dipenogoro yang tengah melakukan kegiatan arung jeram pada senin (14/4/2014) petang lalu, hingga menewaskan satu orang diantara mereka. Keberadaan jembatan tersebut merupakan satu – satunya akses jalan bagi sedikitnya tujuh desa di kecamatan pakenjeng, masing-masing desa tanjung mulya, desa Tegal Gede dan desa Sukamulya. Sedangkan empat desa lainya yakni desa Depok, desa Pasirlangu, desa Tajung jaya dan Neglasari.
Menurut Ade Manadin Tokoh masyarakat setempat mengatakan, sebelumnya jembatan yang memiliki panjang hingga 100 meter dengan lebar 1,5 meter ini sempat mengalami peremajaan total pada tahu 2005 silam.
“Kontruksinya semua terbuat dari bahan besi dan baja, namun mungkin karena terjangan banjir bandang sangat besar sehingga penyangga dan tali-tali jembatan tidak mampu lagi menahannya”. Ungka Ade kepada sejumlah wartawan
Ade menambahkan akibat putusnya jembatan ini, warga di tiga kampung masing – masing kampung Saradan, kampung Babakan dan Porehek Desa Tanjung Mulya lumpuh total.”Warga tidak bisa lagi melintasi sungai tanpa jembatan itu, apalagi jika keadaan arus air sungai dalam keadaan deras”. Paparnya
Sementara kampung – kampung lainya yang berada di enam desa lainnya juga terancam terisolir, selain memutuskan aktifitas perekonomian warga, sejumlah anak usia sekolah pun terancam tidak bisa berangkat menuju sekolah mereka.
Warga sangat berharap agar jembatan tersebut segera dibangun kembali, mengingat jika dibiarkan dalam keadaan putus maka warga terpaksa harus memutar arah menempuh jalan sejauh 20 km melewati sejumlah perkampungan, untuk menuju ke kampung Bokor dan kampung lainya di desa Tanjung mulya, termasuk ke sejumlah desa lainya.***ervand