PERISTIWA USAHA PRODUK

Elpiji 3 Kg Langka dan Mahal, Warga Protes Gelar Aksi Unjukrasa

Warga GMBI Gelar aksi Terkait Langka dan Mahalnya Gas Elpiji 3 Kg. (poto Kus Roll)
Warga GMBI Gelar aksi Terkait Langka dan Mahalnya Gas Elpiji 3 Kg. (poto Kus Roll)

Gapura,-  Puluhan warga anggota Gerakan Masyakarat Bawah Indonesia (GMBI) Kabupaten  Garut menggelar aksi unjuk rada di halaman Kantor Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut Rabu (14 /5 2014).

Dengan membawa spanduk serta atribut berisi tulisan ungkapan kekecewaan serta tuntutan,  mereka meminta supaya Pemerintah Kabupaten Garut segera menormalkan kembali ketersediaan Gas elpiji volume 3 Kg  termasuk harganya yang kini dinilai semakin mahal hingga menembus harga 25 ribu rupiah.

Ketua GMBI Distrik Kabupaten Garut, Ganda Permana disela-sela aksinya  mengatakan aksi demo yang digelar pihaknya kali inimemfokuslan kepada keluhan seputar Gas elpiji 3 Kg  yang sulit di cari dan jika ada harganya mahal sehingga sangat  memberatkan masyarakat.

“Kami menuntut dan mendesak aparat terkait untuk serius dalam mengawasi Gas elpiji 3 kg,  panggil seluruh anggota Hiswana Migas dan hadapkan kepada rakyat untuk mempertanggunjawabkan kelangankaan  dan mahalnya Gas elpiji 3 kg tersebut” Teriaknya Lantang.

Ganda juga meminta diberikan tindakan tegas bagi pengelola SPBE dan pegusaha yang menimbun Gas elpiji 3 kg.  ” Tutup SPBE yang terbukti melakukan pelanggaran dan kecurangan, segera kembalikan harga  Gas elpiji 3 Kg ke harga  semula pada kisaran 12 ribu rupiah pertabung”. Tandasnya. 

Hal serupa juga di katakan Ny. Eti Karyati salah seorang ibu rumah tangga, warga Desa Salamnunggal Kecamatan Leles  Kabupaten Garut, Ny. Eti mengaku kesal dan menduga ada pihak-pihak  yang sengaja ingin mencari keuntungan dalam situasi ini, sehingga Gas elpiji 3 Kg mahal dan langka.

Menurutnya, Untuk dapat membeli satu tabung  Gas elpiji 3 kg  saja di pengecer harus berebut itupun harganya mahal hingga Rp 24 ribu, kalau tidak kebagian  setelah mengantri harus pesan dulu  di pengecer  selama empat hari.

Ny. Eti berharap Pemerintah Kabupaten Garut secepatnya bertindak tegas mengatasi kelangkaan Gas elpiji 3kg tersebut, terlebih akan menghadapi bulan Ramadhon yang akan segera tiba. ***Kus Roll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *