INFO RAMADHAN PERISTIWA

Puluhan Pelajar Demo, Tuntut Berantas Penyakit Masyarakat

Puluhan Pelajar Menunjukan Poster dalam aksinya ke Kantor Pemda Garut Jelang ramadhan 1435 H.
Puluhan Pelajar Menunjukan Poster dalam aksinya ke Kantor Pemda Garut Jelang ramadhan 1435 H.

Gapura Garut ,- Puluhan pelajar sekolah menengah atas yang tergabung dalam Forum Rohis se- Kabupaten Garut (FORISGA), menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Pemerintahan Kabupaten Garut Kamis (26/62014), dengan membawa sejumlah Poster dan spanduk bertuliskan seruan menyambut Ramadhan harus bebas dari penyakit masyarakat.

“Kepada Pemerintah di Garut kami serukan agar serius menyikapi berbagai penyakit masyarakat untuk menghadapi bulan suci ramadhan”. Seru salah seorang pelajar saat menyampaikan orasinya.

Para perwakilan Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) ini juga menuntut kepada Bupati Garut Rudy Gunawan untuk segera mengeluarkan Surat Keputusan, pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Penyakit Masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan yang hanya tinggal hitungan hari.

“Kami meminta Bupati Garut mengintruksikan dengan tegas agar pada waktunya puasa Ramadhan, Keberadaan Warung makan tidak lagi berjualan disiang hari, terlebih lagi adanya warung remang-remang, café dan tempat-tempat yang kerap kali digunakan prostitusi agar segera ditertibkan”.Teriak Dian Eldo seorang perwakilan pelajar melanjutkan orasinya.

Para pelajar ini menilai bahwa masih banyak bentuk-bentuk penyakit masyarakat di kabupaten Garut sepeti halnya Perjudian dan Perzinahan yang terlihat makin nampak dan berani. Mereka khawatir penyakit masyarakat tersebut akan merusak dan menghancurkan generasi muda mendatang.

Dian Eldo menjelaskan aksi yang digagas bersama reklan-rekannya sesama pelajar di Garut, untuk mendorong upaya-upaya pemberantasan penyakit masyarakat baik melalui peraturan daerah yang sudah ada ataupun dengan mengelurakan perda yang baru yang lebih mengarah dan dapat ditegakan dengan benar. “Memberantas penyakit masyarakat ini adalah salah satu tanggung jawab pemerintak kabupaten dengan segala kemapuannya”. Ungkapnya.

Lebih lanjut Dian mengungkapkan bahwa dilihat dari tahun ketahun saat bulan Ramdhan tiba, kemaksiatan masih bebas terlihat ditengah-tengah masyarakat, bahkan cenderung makin terbuka.***Kus Kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *