HUKUM KRIMINAL PERISTIWA

Penyerangan Ponpes Ath-Thaariq di Ragukan Setgab Relawan Pro Jokowi-Jk

Gapura Garut ,- Terhadap Isu penyerangan Pondok Pesantren Ath Thaariq yang berlangsung pasaca kedatangan Jokowi di Garut, dan dikaitkan dengan dukungan pengurus pesantren tersebut terhadap pencapresan Jokowi, mendapat bantahan dari Sekretariat Gabungan Relawan Pro Jokowi-JK.

Melalui Rilis yang disampaikan Setgab relawan Pro Jokowi-JK tersebut dinyatakan bahwa phaknya merasa perlu untuk  ikut menjaga kondusifitas, agar tidak terjadi kesalahfahaman yang berujung pada konflik horizontal dimasyarakat terkait isu tersebut.

Dalam rilis yang dikeluarkan pada Sabtu 5 Juli 2014, Penanggung Setgab Relawan Pro Jokowi-JK Jawab Agustiana, mengimbau agar seluruh relawan Jokowi-JK tidak terpancing oleh isu penyerangan Ponpes Ath Thaariq. Pihaknya lebih memilih menyerahkan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian agar dengan cepat mengungkap kejadian yang sebenarnya pada kasus tersebut.

“Pokoknya Kami himbau seluruh relawan Jokowi-JK untuk tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas tersebut. Apalagi melakukan tindakan secara emosial dan destruktif atau melakukan perlawanan yang mengarah kepada konflik horizontal,” Ungkap Agustiana dalam rilisnya tersebut.

Dalam Rilis tersebut juga Agustiana meragukan terjadinya penyerangan yang berujung perusakan terhadap Pondok pesantren Ath Thaariq. Sejauh ini menurutnya, pimpinan Ponpes Ath Thaariq bernama Ibang Lukmanuruddin tidak tercatat sebagai anggota Setgab Relawan Pro Jokowi-JK dan juga tidak termasuk pada struktur kepanitiaan pada kedatangan Jokowi di Garut.

“Yang kami ketahui, saudara Ibang Lukmanurdin adalah tim inti pendukung Rudi Gunawan-Helmi Budiman dalam pemenangan Bupati Garut. Sekarang justru Bupati Garut sebagai ketua tim pemenangan sukses PRABOWO-HATTA yang sangat jor-joran dan terbuka mendukung capres nomor urut 1 itu. Begitu pula dengan aktivitas Ibang Lukmanuruddin sebagai salah satu pempinan organisasi G3, dimana para pengurusnya juga jadi pendukung capres nomor urut 1.”Tulisnya.

Agustian menambahkan, pihaknya justru merasa khawatir jika isu ini sengaja dihembuskan untuk memancing amarah semua relawan pendukung Jokowi-JK agar melakukan pembalasan secara emosional, yang berakibat pada rusaknya situasi kondusif Kabupaten Garut. Sebagai dampaknya, nama baik tim relawan Jokowi-JK bisa dicap sebagai pengacau atau perusak kondusifitas.

Pihaknya meminta agar kepolisian mengusut tuntas dan mengungkapkan kepada publik jika benar-benar telah terjadi pengrusakan di ponpes tersebut.  “Kalau benar ada pengrusakan, ungkapkan ke publik. Kepolisian harus cepat dan segera mengungkap kejadian yang sebenarnya,” pungkasnya.

Sementara itu, saat  dimintai tanggapannya Ketua Tim Sukses Pemenangan Prabowo-Hatta Kabupaten Garut, Rudy Gunawan yang juga Bupati Garut, mengaku baru mengetahui adanya kabar penyerangan dan perusakan tersebut dari Media.

“Kalaupun benar ada penyerangan, saya yakin tidak mungkin dilakukan pihak kami, untuk apa dan manfaatnya juga apa untuk pihak kami? Garut telalu kecil untuk sebuah kepentingan Nasional masa harus mengorbankan pesaudaraan apalagi ini pondok pesantren”. Kata Rudy Kepada sejumlah wartawan Sabtu (5/7/2014).

Rudy menambahkan, isu tersebut kalaupun benar mungkin salah satu bentuk propokatif dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan  ingin mengacaukan kondusifitas menjelang pelaksanaan pilpres yang tinggal beberapa hari kedepan.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *