PERISTIWA

Evaluasi Mudik Lebaran, Pemda Garut Segera Bangun Jalan Alternatif

gambar ilustrasi

Gapura Garut ,-  Hasil evaluasi sementara arus mudik dan arus balik lebaran menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut harus segera merealisasikan pembangunan sodetan atau jalan alternatif untuk kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran mendatang.

“Kita akan segera mengajukan sekitar Rp 60 Miliar dari APBD Kabupaten Garut  untuk pembangunan sodetan atau jalan alternatif di lima titik sekitar jalan yang selalu menjadi jalur mudik Lebaran”.Kata Bupati Garut Rudy Gunawan Senin (4/8/2014).

Menurut Rudy pihkanya tidak bisa lagi menunda-nunda kebutuhan tersebut karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak dan kebutuhan rutinitas masyarakat dalam skala Nasional.

“Misalnya pada kedua jalur mudik utama yang kita miliki itu tidak bisa terhindar dari aktivitas pasar, seperti Jalur Limbangan-Malangbong terdapat tiga pasar, yaitu Pasar Limbangan, Lewo, dan Malangbong. Makanya, selalu padat,” ungkapnya.

Salah satu cara untuk mengatasi kepadatan di jalan tersebut lanjut Rudy, harus segera membangun sodetan atau jalan lain dari Limbangan dan berakhir di Cibatu melewati Cibiuk dan Leuwigoong. Sodetan berikutnya adalah pembangunan jalan dan jembatan dari Lewo menuju Malangbong.

“Berikutnya sodetan yang menghubungkan Kadungora dengan Banyuresmi melewati Leles dan Leuwigoong serta  sodetan keempat dari Tanjung menuju Cipanas dan sodetan terakhir dari Cipanas menuju Rancabango, setidaknya ketiga sodetan ini untuk mengatasi macet akibat aktifitas  Pasar Kadungora, Pasar Leles, dan kawasan wisata Cipanas”. Paparnya.

Rudy meyakini, pembangunan sodetan atau sejumlah jalan alternatif tersebut diperkirakan dapat mengurai kemacetan di kawasan pusat kota, kawasan wisata serta  Jalur nasional yang selama ini terjadi dan dikeluhkan banyak pihak.

“selanjutnya kita juga  butuh sodetan di sekitar Pasar Wanaraja dan kawasan wisata Cipanas Darajat Pasirwangi. Untuk tahap pertama panjang sodetannya secara keseluruhan sekitar 11,2 kilometer dengan Dana yang kami anggarkan Rp 60 miliar untuk pembebasan lahan dan pembangunannya oleh Pemerintah pusat”. Ungkapny.

Sejauh ini diakui Rudy Kabupaten Garut sebagai salah satu kawasan perlintasan dari wilayah barat menuju Timur  selalu  menjadi sorotan dan harus turut menanggung masalah nasional, salah satunya jika musim mudik Lebaran, ribuan Kendaraan yang melintasi kawasan Garut berasal dari dan kesejumlah daerah di Jawa Tengah bahkan mungkin Jawa Timur.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *