PERISTIWA

Pasca Lebaran, UDD PMI Garut Kehabisan Stock Darah

07_08_2014 11_34_0001

Gapura Garut ,- Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia Kabupaten Garut, kehabisan  stock darah pasca lebaran kemarin, sehingga pihak UDD terpaksa memberlakukan sistem donor pengganti bagi siapapun yang memerlukan Darah di Garut.

“Kami terpaksa menerapkan sistem donor pengganti bagi siapapun yang membutuhkan darah, jadi bagi setiap satu kantong darah, pihak  keluarga pasien diminta untuk mendonorkan darahnya minimal dua orang”. Kata H. Rahmat Wijaya Direktur UDD PMI cabang Garut Kamis (7/8/2014).

Menurutnya, kebijakan tersebut terpaksa diterapkan karena stock darah yang miliki tinggaal sekitar 40 labu saja, dan ini sangat tidak mencukupi jika dibandingkan dengan permintaan darah bagi berbagai kebutuhan pasien.

“Permintaan darah dari para pasien rumah sakit di Garut terus meningkat setiap harinya, sementara stock yang kami miliki terus berkurang, karena dengan kebijakan donor pengganti sekalipun tidak semuanya pasien dapat memenuhi”.ungkapnya.

Rahmat menambahkan, Kebutuhan darah secara keseluruhan setiap bulannya untuk Kabupaten Garut berdasarkan permintaan mencapai 1400 lebih kantong darah, dengan kebutuhan 400 kantong darah untuk para penderita Thallasaemia, dan sisanya untuk berbagai kebutuhan pasien rumah sakit yang ada di Garut.

“dari jumlah permintaan tersebut, kami Unit Donor Darah baru dapat memenuhi sekitar 800 kantong darah, itupun dari berbagai upaya yang kami lakukan seperti donor darah rutin dari berbagai lapisan masyarakat termasuk dinas intansi” paparnya.

Sementara untuk menutupi kekurangan kebutuhan darah tersebut pihak UDD Garut melakukan kerjasama dengan UDD berbagai daerah lain di Jawa barat dan DKI jakarta, dimana jika stock dari daerah lain mencukupi Garut bisa meminta atau meminjamnya.

Kosongnya stock darah di UDD Garut juga dikeluahkan sejumlah keluarga pasien yang terpaksa harus mencari terlebih dahulu pendonor pengganti baru bisa mendapatkan darahnya.

“Susah juga mencari pendonor penggantinya karena keluarga saya jauh ada dipakenjeng sementara saya hanya berdua dengan pasien”. Keluh Yani (50) salah seorang keluarga pasien RSUD Garut, asal kecamatan Pakenjeng, saat berusaha mencari darah di UTD Garut.

Bersama sejumlah keluarga pasien lainnya, Yani harus menunggu beberapa jam untuk mendapatkan satu kantong darah karena memang darah yang tersedia di UDD kosong***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *