PERISTIWA USAHA PRODUK

Ribuan Hektar Sawah di Garut Rusak Diserang Hama Tikus

tukus tukus liar
Gapura Garut ,– Kerusakan tanama padi di Lahan sawah di seluruh Kabupaten Garut, Jawa Barat, akibat serangan  hama tikus mencapai 2.391 hektare (Ha). Menurut  Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Garut Tatang Hidayat, serangan hama tikus ini terjadi merata hampir  di 42 kecamatan dikabupaten Garut.
“Serangan tikus sudah terjadi sejak awal 2014 hingga September ini. Semua merata terjadi di seluruh kecamatan, dengan total luas sekitar 2.391 ha,” kata Tatang saat dikonfirmasi Rabu (10/9/2014).
Menurutnya, kerusakan paling parah akibat serangan tikus ini terjadi di Kecamatan Leuwigoong, Karangpawitan, Sukawening, Pangatikan, Selaawi, Cisurupan, dan Bayongbong. Tingkat keparahan tersebut disebabkan oleh sangat luasnya dampak kerusakan akibat serangan tikus.
“Para petani dan petugas Dinas TPH telah berupaya keras menanggulangi serangan hama dengan berbagai cara. Beberapa diantaranya adalah dengan melakukan memasangi racun, mengasapi lobang yang diduga menjadi sarang tikus, hingga perburuan tikus bersama-sama, namun sepertinya masih belum efektif untuk membasminya”.ungkapnya
Tatang menambahkan populasi pertumbuhan hama tikus tersebut sangat cepat, dalam satu tahun setiap satu pasang tikus dapat berkembang menjadi 2.048 ekor. Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri jika jumlah populasi tikus di seluruh areal pertanian wilayah Garut bisa mencapai ratusan ribu ekor.
“Makanya, jika para petani di salah satu lahan mengutarakan telah melihat ribuan ekor tikus pada malam hari, itu memang benar adanya. Faktanya, satu pasang tikus mampu berkembang biak menjadi 2.048 ekor dalam jangka waktu tertentu. Jumlahnya bisa sangat banyak sekali,” paparnya.
Sementara itu sebagai langkah antisipasi, pada tahun 2014 ini, Dinas TPH Garut telah menyiapkan bantuan bibit benih bagi para petani yang tanaman padinya mengalami kerusakan akibat serangan tikus. Pihaknya, sudah mengalokasikan bibit benih pengganti sebanyak 20 ton.
“penyerapan terhadap bibit benih pengganti ini juga besar. karena intensitas serangan hama tiskusnya juga terus meluas, sekarang stok bibit benih pengganti yang ada di kami hanya tinggal tersisa satu ton lagi,” Tandasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *