PERISTIWA

Gas Elpiji 3 Kg Masih Langka, Warga Masak Pakai Tungku Arang

Gas elpiji Mahal salah seorang warga beralih kembali menggunakan tungku dari arang, Rabu (17/9/2-14). Foto Kus-kus Markuseu
Gas elpiji Mahal salah seorang warga beralih kembali menggunakan tungku dari arang, Rabu (17/9/2-14). Foto Kus-kus Markuseu

Gapura Garut ,- Kelangkaan Gas Elpiji masih terjadi disebagian wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. seperti yang dialami sebagian warga Desa Karang Tengah, Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut.

Akibat sulit mendapatkan Gas Elpiji 3 kg warga terpaksa beralih menggunakan tungku berbahan bakar arang untuk memenuhi kebutuhan memasak sehari hari.

” Gas elpiji 3 kg  masih sulit didapat, saya terpaksas memasak untuk sementara menggunakan arang ditungku, kalau arang masih banyak dan mudah didapat harganya juga masih murah”. Kata Neng Arini (23) salah seorang warga Kampung Cimuncang Rt 2/8 Desa Karang Tengah Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, Rabu (17/9/2014).

Menurutnya,  Gas elpiji isi 3 kg sudah dua minggu terakhir sulit didapat di pengecer kalaupun ada harganya melambung tinggi hingga 27 ribu bahkan sampai 30 ribu rupiah.

“Kalaupun ada harga Gas 3 Kg  mencapai Rp 27 ribu sampai Rp 30 ribu rupiah itupun harus berebut terlebih dahulu karena dipengecer pasokan sering tidak ada hingga beberapa hari”. ungkapnya.

Arini dan sejumlah warga lainnya, berharap, Pemerintah kabupaten Garut segera melakukan upaya yang maksimal untuk mengantisipasi  kelangkaan gas elpiji isi 3 kg tersebut.

“Harusnya pengawasan distribusi Gas LPG 3 kg lebih diperketat, kalau ada yang melanggar hukum harus ditindak, terutama jika ada  pengusaha yang telah melakukan penimbunan gas isi 3 kg ini”,  Kata Kusnadi (52) warga di Desa karang tengah lainnya.

Kusnadi menambahkan,  harga gas elpiji 3 kg  harus kembali normal seperti biasa pada kisaran angka Rp 13 ribu rupiah atau kalau mahal juga cuma sampai 14 ribu rupiah per tabungnya.***Kus-kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *