PERISTIWA

Meski Dilanda Kekeringan, Garut Belum Mengalami Rawan Pangan

kekeringan_garut

Gapura Garut,- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura kabupaten Garut, Jawa Barat Tatang Hidayat mengatakan hasil prdouksi pertanian padi hampir setiap tahunnya di Kabupaten Garut mengalami surplus antara 300 hingga 350 ribu ton.

“Kita selalu mengalami surplus produksi kalaupun pun mengalami penurunan tidak lebih dari 5 persen saja “. Kata Tatang saat dimintai tanggapannya terkait ancaman gagal panen akibat musim kemarau yang melanda tahun ini.

Menurutnya, musim kering yang kini melanda akibat kemarau panjang belum sampai mengakibatkan tanaman padi fuso atau gagal panen secara total.

“Kalau di ilustrasikan kekeringan musim kemarau saat ini baru pada tahapan gagal panen ringan dan sedang, jadi masih ada hasil produksi meski mengalami penurunan”. Kilahnya.

Sementara itu bedasarkan pemantauan dan keluhan yang datang dari sejumlah wilayah dikabupaten Garut, khususnya di 16 kecamatan baik diwilayah Garut utara maupun di Garut selatah, kini sedang menghadapi gagal penen hingga 30 persen,

Di kecamtan Cikelet tepatnya di kampung Waru desa Cijambe warga telah merasakan dampak langsung gagal panen hingga terpaksa harus mengkonsumsi umbi umbian sejenis gadung untuk mengurangi konsumsi beras yang mulai berkurang karena gagal panen.

Tatang mengakui sejauh ini pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap masyarakat kampung Ciwaru desa Cijambe kecamatan Cikelet dimana sebagian warga memang mengkomsumsi gadung.

“ada yang mengkonsumsi gadung, namun bukan berarti mengalami rawan pangan,melainkan dikampung ciwaru tersebut saat ini tengah musim gadung,dan warag mengkomsumsi gadung itu memang hal yang biasa sebagai makanan alternatif selain beras”. Tegasnya.

Hasil dari pengecekan institusinya melalui UPTD setempat masyarakat Kampung Waru desa Cijambe dinilai masih normal mengkomsusmsi beras seperti biasanya belum mengindikasikan terjadinya rawan pangan atau kelaparan.***Irwan Rudiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *