PERISTIWA

Mahasiswa STISIP Banjar, Demo Tolak RUU Pilkada

Perwakilan pengunjukrasa dari Mahasiswa STISIP Saat berorasi dikawal ketat Petugas Kepolisian, Kamis (9/10/2014) foto Hermanto
Perwakilan pengunjukrasa dari Mahasiswa STISIP Saat berorasi dikawal ketat Petugas Kepolisian, Kamis (9/10/2014) foto Hermanto

Gapura Kota Banjar,- Puluhan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bina Putra Banjar menggelar aksi  unjuk rasa menolak pengesahan RUU Pilkada didepan gedung DPRD Kota Banjar, Kamis (9/10/2014).

Dalam aksinya, para demonstran membentangkan spanduk dan poster bertuliskan “turut berduka cita untuk demokrasi yang telah mati”, “jangan kebiri rakyat”, serta tulisan tulisan lainnya. Hal itu disuarakan mahasiswa STISIP sebagai bentuk  kekecewaan rakyat  terhadap DPR yang tekah mengesahkan RUU Pilkada yang dinilai tidak pro Rakyat.

Aksi puluhan mahasiswa inipun sempat diwarnai ketegangan, ketika para demonstran merangsek ingin masuk ke dalam gedung DPRD, namun aksi tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Kota Banjar dan Satpol PP.

Koordinasi aksi Sandra Gumbara mengatakan, dalam tuntutannya mahasiswa mendesak agar anggota DPRD Kota Banjar, menolak UU Pilkada tersebut. Selain itu, juga mendesak DPRD Kota Banjar untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi ( MK) untuk membatalkan UU Pilkada.

“Ini jelas bukan karena kepentingan rakyat jika RUU itu disahkan, melainkan sudah jelas merampok hak demokrasi rakyat,”ungkapnya.

Aksi mahasiswa ini diterima langsung oleh Ketua DPRD Kota Banjar Drs Dadang R Kalyubi, Wakil Ketua Herdiana Pamungkas, dan Kepala Sekretariat Dewan H Ruswa.

Ketua DPRD Drs Dadang Kalyubi mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi sekali kepada para mahasiswa yang telah membawa aspirasi dari masyarakat. Mahasiswa dapat memberikan motivasi dan tentunya sebagai perwakilan masyarakat yang ditujukan kepada pihaknya sebagai wakil rakyat.

“Saya selaku pimpinan dari DPRD Kota Banjar, akan selalu dibelakang saudara (mahasiswa), tapi dalam koridor yang memang sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama antara masyarakat dengan DPRD,”Pungkasnya.

Meski sempat terjadi ketegangan, aksi dari mahasiswa STISIP ini tetap berjalan damai, selanjutnya para mahasiswa membubarkan diri dan  kembali ke kampus dengan pengawalan dari petugas kepolisian.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *