PERISTIWA

Duh…Jembatan Rawayan Cipicung Terancam Ambruk

jembatan gantung

Gapura Garut,– Jembatan rawayan sepanjang 30 meter dan  lebar 1 meter dengan ketinggian 20 meter diatas permukaan anak sungai Cimanuk, Kondisinya sudah mengkhawatirkan.

Jembatan Rawayan yang menghubungkan antara kampung Cibulu Kecamatan Karangpawitan dengan  Kampung Cipicung Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Jawa Barat ini dikawatirkan warga setempat, menyusul jembatan yang  dibangun oleh pemerintah Kabupaten Garut tersebut belum mendapatkan perbaikan dan terlihat tidak pernah dirawat.

Selain bagian dasar pijakan jembatan yang terbuat dari kayu sudah pada lapuk, juga kontruksi penyangga jembatan yang terbuat dari besi terlihat  sudah berkarat sehingga khawatir suatu waktu akan ambruk jika mendapatkan beban yang berat secara terus menarus.

Menurut sejumlah warga Kampung  Cibulu Kecamatan Banyuresmi yang seringkali menggunakan jembatan tersebut, kini mulai dihantui kekhawatiran melihat kondisi jembatan yang sudah terlihat tidak dirawat dan diperbaiki.

“Bantalan  jembatan rawayan ini pernah ambruk beberapa waktu lalu, dan warga secara swadaya melakukan perbaikan sehingga masih bisa dilintasi”. Kata Uyeh (40) salah seorang warga saat dijumpai, Senin ( 13/10/2014).

Menurutnya, jika warga tidak melakukan swadaya untuk memperbaiki dan melakukan pemeliharaan seadanya mungkin jembatan tersebut sudah tidak bisa lagi dilintasi oleh warga.

“Kami warga sekitar  Kampung  Cibulu dan Cipicung telah berupaya melakukan swadaya untuk sekedar memperbaiki agat dapat kembali berpusngsi setelah sempat terputus karena bantalannya lapuk”. Ungkapnya.

Uyeh juga menambagkan jika keberadaan jembatan rawayan tersebut merupakan satu-satunya akses strategis untuk jalan pintas yang menghubungkan warga disejumlah kampung diantara dua Kecamatan masing-masing kecamatan Karangpawitan dengan Kecamatan Banyuresmi.

“Warga sekitar sini kalau menggunakan jalur utama harus keliling dan memutar sehingga membutuhkan waktu temput hingga beberapa jam, sementara dengan melintasi jembatan rawayan tersebut cukup waktu belasan menit saja”. Imbuhnya.

Uyeh beserta warga sekitar pengguna jembatan rwayan tersebut berharap, pihak  pemerintah Kabupaten Garut agar segera melakukan renovasi atau perbaikan jembatan rawayan tersebut, karena merupakan satu-satunya urat nadi trasnfortasi bagi mereka dalam mengangkut hasil bumi dan lainnya.

“Kami beserta warga sekitar berharap pemerintah dapat segera memperbaiki atau membangun kembali dengan jembatan yang berkontruksi permanen, sehingga
warga tidak khwatir saat melintasi jembatan tersebut.” Pungkasnya.

Keinginan warga tersebut sagat berakasan mengingat saat ini jembatan rawayan tersebut tidak hanya digunakan para pejalan kaki yang melintasi sungai Cimanuk, melainkan semakin banyak yang menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor karena akses jembatan tersebut menghubungkan lebih cepat bagi kepentingan warga disekitarnya.***Irwan Rudiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *