PERISTIWA

Kekeringan, Petani Karangpawitan Berebut Air

kekeringan padipadi

Gapura Garut,- Warga Kampung Cipicung Desa Cimurah Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, Jawa Barat terpaksa harus berebut air hampir setiap hari untuk dapat mengaliri lahan pertanian mereka dari saluran air yang dialiri air dari sebuah sumur  bor didaerah setempat.

Menurut Adam (35) salah seorang petani penggarap dikawasan tersebut, akibat musim kemarau saat ini, dirinya bersama ratusan petani lainnya harus berusaha keras untuk dapat sekedar mengaliri areal pesawaah yang selama ini telah lama kekeringan.

“Akibat kemarau ini telah membuat musim panen yang seharusnya normal menjadi terhambat karena padi tumbuh tidak normal karena sering kekeringan”. Ungkapnya

Selama musim kemarau ini, lanjut Adam, para petani hanya mengandalkan air yang dialirkan dari sebuah sumur bor sebagai satu-satunya sumber air yang masih dapat mengaliri areal pesawahan warga.

“Namun karena air dari sumur bor juga terbatas, kami seringkali harus berebut dan tidak jarang berujung pertengkaran antar para petani”. sesalnya.

Adama menambahkan saat ini hampir seluruh petani didesanya mengeluhkan hal yang sama, selain menghadapi ancaman gagal panen juga harus berkonflik hampir setiap saat antar sesama petani karena berebut suplai air yang jumlahnya terbatas karena hanya mengandalkan satu sumur bos.

Sementara itu, selain ancaman gagal panen karena kekeringan, warga sekitar juga seringkali harus direpotkan dengan serangan hama tikus yang kian meraja lela pada musim kemarau ini.

“Serangan hama tikus juga makin parah sekarang ini, kami malah dalam beberapa bulan terkahir ini terutama memasuki semester kedua ini, petani telah mengalami kerugian karena gagal panen akibat serangan hama tikus.

“disemester kedua yang seharusnya kami panen juga gagal karena tanaman padinya habis dirusak hama tikus, dan saat ini kemungkinan gagal panen juga akibat kekeringan”. Keluh Adam mewakili sebagian besar petani didesa tersebut.***Irwan Rudiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *