PERISTIWA

Kualitas Pengerjaan Jelek, Jalan Rabat Beton Sudah Rusak

Gapura Garut ,- Diduga karena proses pengerjaan jelek dan tidak sesuai dengan standar, jalan rabat beton di Kampung Pangligaran, Desa Depok, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat kini kondisinya sudah rusak, padahal keberadaan jalan tersebut baru saja selesai pengerjaaanya.

Jalan lingkungan sepanjang 275 meter dengan lebar 2,5 meter ini kini sudah kembali rusak, sehingga dikeluhkan oleh warga sekitar yang memepertanyakan kekuatan dari pembangunan jalan tersebut.

Menurut Ade (35), salah seorang pengurus Karang Taruna Kampung Pangligaran, mengungkapkan, proses pengerjaan jalan berkualitas rendah ini sudah diketahui masyarakat sejak awal pengerjaan. Menurutnya sejak dikerjakan beberapa waktu lalu, para pekerja tidak mencampurkan batu split dalam adukan betonnya.

“Pembuatan betonnya sendiri dilakukan secara manual. Karena bahan yang digunakan berupa pasir dicampur kerikil, akibatnya kualitas jalan tidak baik. Gampang rusak,” kata Ade, Jumat (31/10/2014).

Kerusakan dapat dengan mudah diamati dengan adanya retakan-retakan di beberapa titik badan jalan. Padahal, jalan lingkungan tersebut hanya sering dilintasi oleh kendaraan roda dua.

“Jalan begini paling lama hanya bertahan tiga atau empat bulan saja. Warga sini sudah dapat memastikan jalannya mudah rusak nanti,” ujarnya.

Kepala Desa Depok, Asep Dadang Kurnia, membenarkan bila jalan rabat beton yang dibangun tersebut tidak berkualitas baik. Asep mengatakan pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait masalah pengerjaan proyek jalan ini.

“Kami bersama masyarakat dan sejumlah tokoh sudah mencoba menegur. Misalnya ketika mengingatkan mereka bahwa batu split tidak digunakan dalam campuran beton, tapi tidak diindahkan. Pengerjaan tetap dilaksanakan. Alasannya mereka sudah mencampur dengan kerikil. Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.

Asep juga mengaku tidak mengetahui besaran anggaran yang digunakan dalam pengerjaan jalan ini. Sebab konsultan dan pelaksana tidak pernah berkoordinasi dengan baik dengan pihaknya.

“Kami hanya mengetahui bila jalan itu merupakan bantuan dari pemerintah. Seperti apa teknisnya, kami tidak tahu karena tidak pernah dilibatkan atau menerima koordinasi,” tukasnya.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *