PERISTIWA

Puluhan Pohon dan Rumah Kembali Tumbang Dihantam Angin Puting

Salah satu bangunan rumah milik warga yang ambruk di Kampung Nangewer, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, akibat terjangan angin puting beliung pada Rabu 17 Desember 2014 siang. foto TG
Salah satu bangunan rumah milik warga yang ambruk di Kampung Nangewer, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, akibat terjangan angin puting beliung pada Rabu 17 Desember 2014 siang. foto TG
Gapura Garut ,- Sedikitnya ada sekitar 23 Pohon Tumbang dan Puluhan rumah milik warga di Garut, Jawa Barat, ambruk akibat diterjang Angin puting beliung yang kembali terjadi pada Rabu (17/12/2014) sore tadi.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, angin puting beliung yang kembali mengamuk telah mengakibatkan kerusakan dimana sedikitnya ada 23 batang pohon dan puluhan rumah warga tumbag.
Dikdik Hendrajaya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut mengatakan, tumbangnya pohon dan kerusakan pada rumah warga kali ini tersebar di beberapa kecamatan sesuai data dan laporan yang masuk kepada pihak BPBD dilapangan.
“Pohon-pohon tumbang dan kerusakan rumah warga akibat puting beliung dilaporkan terjadi di beberapa kecamatan. Hingga kini kami masih melakukan pendataan,” kata Dikdik, Rabu (17/12/2014).
Kejadian ini setidaknya berlangsung antara pukul 14.30 WIB hingga 15.00 WIB itu. Ke-23 pohon yang tumbang ini terletak di beberapa lokasi, yaitu Jalan Sudirman, Suherman, Otista, Guntur Sari, dan lainnya.
Sementara puluhan rumah warga yang rusak tersebar di Kecamatan Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Banyuresmi, dan Samarang.
Berdasarkan pendataan sementara, peristiwa angin puting beliung merusak sebanyak sembilan unit rumah di Kampung Jati, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler. Perinciannya sebanyak tiga rumah rusak di RT 05 RW 01, lima rumah rusak di RT 06 RW 01, dan satu rumah rusak di RT 01 RW 01.
“Sementara di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, ada 15 rumah rusak. Belasan rumah rusak di desa ini tersebar pada dua kampung yaitu Kampung Bojong dan Cibogo. Lokasi lain masih didata,” ujarnya.
Sebanyak tiga unit rumah di Kecamatan Banyuresmi, yaitu Kampung Nangewer, Desa Sukasenang, juga roboh akibat dihempas angin. Sedangkan di jumlah rumah rusak Kecamatan Tarogong Kidul dan Samarang hingga kini belum diketahui pasti.
“Kejadiannya sangat cepat. Hanya berlangsung selama 15 menit saja. Sapuan angin mulanya membuat genting rumah tetangga saya di sini beterbangan. Selang beberapa waktu kemudian, rumah yang terbuat tiga rumah yang terbuat dari bilik bambu runtuh. Sementara saya dan keluarga hanya bisa menyaksikan peristiwa itu dari dalam rumah karena takut kepala tertimpa genting,” tutur Meli (36), warga Kampung Nangewer.
Diberitakan sebelumnya, angin puting beliung membuat beberapa rumah warga di Kampung Cikopo, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, kembali rusak pada bagian atap. Seorang warga Kampung Pataruman RT 03 RW 12, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Dadan (33) menuturkan, informasi angin puting beliung ini diperolehnya dari seorang kerabat yang tinggal di Kampung Cikopo.
“Tadi saudara saya mengabari bahwa angin puting beliung juga terjadi lagi. Namun saya belum tahun berapa rumah yang rusak akibat angin puting beliung kali ini. Kemarin angin puting beliung juga terjadi di Kampung Cikopo dan di kampung saya. Rumah saya kemarin juga ikut diterjang angin puting beliung. Sekarang juga masih membereskan atap sisa kejadian kemarin,” tuturnya.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *