PERISTIWA

Dua Rumah Dibantaran Sungai Cimanuk Rusak, Puluhan Lainnya Terancam

foto istimewa
foto istimewa

Gapura Garut,- Sebanyak sepuluh Kepala Keluarga di Kampung Bantar Beas, Desa Sukasenang, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terpaksa meninggalkan rumah masing-masing untuk sementara waktu dan memilih mengungsi di rumah kerabat terdekat.

Warga mengungsi sementara karena khawatir rumah mereka akan terkena longsor akibat luapan sungai cimanuk yang juga telah menggerus sebagian lahan yang berdekatan dengan pinggir sungai. Kekhawatiran warga tersebut cukup beralasan mengingat luapan sungai Cimanuk kembali meninggi menyusul guyuran hujan deras kembali turun dikawasan kabupaten Garut dan sekitarnya pada Senin (22/12/2014) sore hingga menjelang malam hari.

Dari sepuluh rumah yang ditinggalkan sementara, dua di antaranya adalah milik keluarga Ucup dan Ade Ahmad yang telah mengalami kerusakan cukup parah akibat terkikis dan terbawa longsor pada saat lupan sungai Cimanuk pada hari sebelumnya.

Menurut, Zenal Abidin salah seorang aparat Desa Sukasenang mengatakan longsor dikawasan tersebut terus terjadi berturut-turut sejak tiga hari lalu.

“Puncaknya memang pada hari Minggu malam kemarin , bagian dapur dan teras rumah warga kami yang posisinya berada di dekat bantaran sungai Cimanuk terkikis longsor”. Ungkapnya saat dihubungi dilokasi kejadian.

Zenal menambahkan rumah yang rusak tersebut adalah keluarga Ade yang beranggotakan 6 orang dan rumah milik keluarga Ucup yang juga beranggotakan 6 orang.

“Mereka kini telah mengungsi di rumah kerabatnya sampai menemukan lahan baru untuk relokasi rumahnya, karena tidak mungkin lagi dibangun tanahnya sudah tergerus air sungai”. Tuturnya.

Menurut Zenal , dulunya jarak antara permukiman warga dengan bantaran sungai Cimanuk mencapai 50 meter lebih, namun saat ini sudah sangat dekat karena tebingnya terus terkikis aliran air sungai Cimanuk terutama pada saat terjadi luapan air.

“Akibat luapan sungai Cimanuk ini jika terus-terusan terjadi luapan akibat curah hujan yang masih sangat tinggi, sedikitnya ada sepuluh rumah, bahkan puluhan rumah lainnya di kampung Bantar Beas terancam juga”. Pungkasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *