Gapura Garut,- Peralatan sistem peringatan dini tanah longsor atau landslide early warning system (LEWS) dipasang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Alat itu ditempatkan di Kampung Nagrog, Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan.
“Pemasangan alat ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi) kemudian memasang 10 alat LEWS di daerah berbeda, yaitu lima daerah di Jawa Barat dan lima lainnya di Jawa Tengah. Garut merupakan satu dari lima daerah di Jawa Barat ini,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus, Kamis (15/1/2015).
Selain Garut, empat daerah sisanya yang juga mendapat LEWS adalah Kabupaten Tasikmalaya, Bandung Barat, Cianjur, dan Kuningan. Alat LEWS tersebut akan terus melaporkan peristiwa pergerakan tanah secara online dan mampu diakses melalui internet.
“Alat ini menggunakan sistem telemetri dengan dua sensor, yakni sensor pergerakan tanah dan sensor penakar hujan. Jadi ketika ada pergerakan tanah, akan ketahuan bagaimana kondisi cuacanya. Sederhananya adalah bagaimana intensitas hujan saat pergerakan tanah itu terjadi. Datanya ditransmisikan lewat Internet setiap 5 menit,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima, curah hujan di sepanjang Januari ini masih relatif tinggi. Dipilihnya Kecamatan Pamulihan sebagai lokasi pemasangan LEWS, jelas Agus, disebabkan oleh beberapa faktor.
“Sebenarnya banyak sekali wilayah kecamatan di Kabupaten Garut rawan longsor dan berpotensi pergerakan tanah. Namun karena PVMBG belum pernah melakukan penelitian di sana, maka Kecamatan Pamulihan dipilih sebagai tempat pemasangan. Sementara di beberapa kecamatan, mereka sudah melakukan penelitian dan mengeluarkan rekomendasi agar warga direlokasi,” urainya.
“Faktor lainnya adalah ketersediaan sinyal, karena alat ini bisa bekerja dan mengirimkan laporan data dengan menggunakan sinyal. Hardware sudah dipasang, sekarang tinggal instalasi softwarenya,” paparnya.***Bro
