PERISTIWA

Korban Keracunan Karyawan PT Changshin Mencapai 57 Orang

Salah seorang Karyawan PT. Changsin Reksa Jaya sedang mendapatkan perawatan usai keracunan, Foto jmb
Salah seorang Karyawan PT. Changsin Reksa Jaya sedang mendapatkan perawatan usai keracunan, Foto jmb

Gapura Garut ,- Korban Keracunan makanan yang menimpa Karyawan Pabrik Sepatu Changshin reksajaya di Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat mencapai 57 orang dengan perawatan terhadap korban dipusatkan disejumlah Puskesamas terdekat.

Demikian disampiakan Kapolsek Leles AKP Supian BJ saat ditemu di Puskesmas Leles Senin (26/1/2015). Menurutnya jumlah tersebut berdasarkan laporan dari data yang disampaikan pihak Puskesamas Leles dan Kadungora yang paling banyak kedatangan pasien.

“Jumlahnya untuk sementara hingga pukul 19.00 Senin mencapai 57 orang dengan jumah yag dirawat di Puskesmas kadungora ekitar 20 orang lebih serta di Puskesmas Leles 30 an sisanya ada juga yang ke Puskesamas Tarogong juga”, Kata Supian.

Sementara Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus, juga menyebut jumlah karyawan PT Changshin yang keracunan hingga pukul 19.00 WIB telah mencapai 57 orang. Jumlah tersebut diperoleh pihaknya berdasarkan penggabungan antara banyaknya korban yang dirawat di Puskesmas Leles dan Kadungora.

“Sebab selain di Puskesmas Leles, ada juga karyawan yang dirawat di Puskesmas Kadungora. Mungkin mereka dirawat di puskesmas itu karena dekat dengan domisili tinggalnya. Kami masih terus memantau, karena khawatir jumlah korban keracunan makanan bertambah lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu karyawati korban keracunan, Ririn Rahmawati, 25, membenarkan bila ia merasa mual dan pusing setelah menyantap hidangan makanan yang disediakan pihak perusahaan. Warga asal Kecamatan Leles ini mengaku menyantap habis makanan gratis pada jam istirahat itu.

“Saya mual-mual bahkan sampai berak beberapa kali di pabrik. Berbeda dengan teman-teman lain yang saat ingin berak namun ditahan, kalau saya langsung bolak-balik ke WC. Makanya saya bisa agak mendingan. Sementara kalau teman yang merasa pusing sekali, itu karena saat ingin berak ditahan-tahan,” tuturnya.

Berbeda dengan Ririn, seorang karyawati lain bernama Anggi, 22, warga Kampung Pasar Kulon, Desa Ciburial, Kecamatan Leles, sampai hilang kesadaran karena merasa lemas. Ayahnya, Asep, 52, mengaku cemas akan kondisi puteri keduanya tersebut.

“Anak saya seharusnya pulang bekerja dari pabrik sore, pukul 16.00 WIB. Namun dia diantar temannya karena mengeluh pusing, dan sudah pulang ke rumah pada siang hari. Saya juga kaget ada apa. Bahkan pas di rumah, anak saya Anggi itu kembali muntah-muntah dan nyeri perut yang tidak tertahan,” katanya.

Karena khawatir dengan kesehatannya, pihak keluarga langsung mengantar Anggi untuk berobat di Puskesmas Leles.

“Sebelum jatuh lemas, Anggi sempat bercerita jika telur yang dia makan agak sedikit bau. Saya pikir mungkin keracunannya dari telur ini hingga menjalar ke makanan lain,” ucapnya***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *